Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndome, Berdansa di Kota Romantis (Tiga Puluh Enam)

9 September 2025   11:29 Diperbarui: 9 September 2025   20:01 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawah Putih: Foto: https://www.expedia.co.id/Kawah-Putih-Ciwidey.d553248621532738660.Tamasya

"Uffh. Herlanda bisa marah," kata Widy.

"Tenang aku juga bawa," kata Rinitje mengeluarkan Vicker dari tasnya. "Hanya ada tiga peluru."

Hein tercengang. "Dari manaku dapat?  Kamu penuh kejuatan? Kamu bisa menggunakan?"

"Sepupuku itu KNIL kini dia di Manado ikut Permesta, dia pernah mengajari aku." Rinitje tersenyum.

Menegangkan malam itu habis hujan. Mereka singgah di sebuah warung mengisi perut dengan hidangan apa adanya dan yang muslim salat. Khawatir itu salat terakhir mereka.

"Kalian takut?" tanya Hein.

"Nggaklah, kita juga pernah berkelahi sama crossboy sama-sama," jawab Yoga.

"Tapi mereka bukan crossboy?"

Sekitar pukul delapan malam mereka masuk ke areal perkebunan milik keluarga Hein.  Ayah Hein duduk di beranda dengan wajah takut dengan lampu cukup terang. Tetapi di belakang duduk Van Ham, seolah-olah tidak ada apa-apa.  Dia hanya ditemani satu orang gerombolan, tidak bersenjata, tetapi kemungkinan disembunyikan di baju.

"Mereka sudah bersembunyi di berapa sudut, termasuk di atap bungalow. Tempat ini sepi, tetapi mengapa tidak ada OKD dan TNI, mereka sudah dipancing ke selatan," tutur Hein.

Angga menyembunyikan lugernya di bawah jok mobil yang ditutupi kain busuk bekas lap mobil.  Tetapi Rinitje menyembunyikan di tasnya karena tidak akan digeledah, disembunyikan di bawah tumpukan celana dalam dan beha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun