Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Wahai Fathimah, bangunlah.. Saksikanlah rezeki Tuhan mu di bagikan kepada semua makhluq-Nya dari setelah Shubuh sampai munculnya matahari." Â
 Maka Nabipun membangunkannya . Â
 Suatu hari masuk Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam ke rumah Fathimah sebagian riwayat Fathimah yang datang ke rumah Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan di leher Fathimah terdapat kalung emas. Melihat hal tersebut wajah Rosul Allah  Shallallahu 'alaihi wa sallam berubah dan berkata, "Wahai putriku, Fathimah, jangan sampai kau tertipu jika seorang menyatakan Fathimah adalah putrinya Muhammad sedangkan engkau memakai pakaian penguasa yang durhaka." Â
Tidaklah selesai Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, kecuali Fathimah telah mencabut kalungnya kemudian Fathimah segera keluar Â
menjualnya dan membeli budak dari hasil uang penjualannya kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Apa yang kau perbuat dengan kalungmu, Wahai Fathimah?" Fathimah menjawab, "Aku telah menjualnya wahai Rosul Allah dan aku belanjakan untuk membeli seorang budak kemudian aku bebaskan dia." Â
 Mendengar hal itu wajah Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam berseriseri dan nampak pada wajah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam wajah yang sangat gembira, yang mana wajah Sang Nabi jika sedang bergembira seolah-olah sang rembulan dan matahari menari-nari di keningnya. Â
S iapa wani ta peminpin surga itu ?
Â
Â
 Jika bergembira nampak cahaya yang memancar dari wajahnya,  Shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan senang dengan seseorang wajah Beliau sangat cerah bagaimana halnya kecerahan wajahnya jika sedang gembira sebab putrinya Fathimah, yang mana tidak ada dalam hati Rosul Allah  Shallallahu 'alaihi wa sallam yang lebih cintai dari Fathimah. Â
Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam  pernah berkata, "Wahai Putriku Fathimah, sabarlah atas pahitnya dunia untuk mendapatkan kenikmatan akherat nanti." Â