Mohon tunggu...
Irma Fitriani
Irma Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Ada

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa Pemimpin Wanita Surga?

9 Februari 2021   11:25 Diperbarui: 9 Februari 2021   11:34 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 Sayyidatuna Fathimah dengan segera mencuci wajah sang ayah dengan air, akan tetapi setiap kali selesai mencucinya darah dari wajah Sang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tetap mengalir. Kemudian Sayyidatuna Fathimah mengambil sedikit potongan tikar lalu membakarnya kemudian mengambil abunya dan meletakkan di tempat keluarnya darah. Abu tersebut menjadikan darah di wajah Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam sedikit demi sedikit berhenti.  

 Di samping itu Sayyidatuna Fathimah tetap menangis karena rasa kasih sayangnya terhadap Sang Ayah.  

Suatu hari seperti biasanya, Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selalu keluar masuk ke rumah Fathimah tapi kali ini, Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam merasakan keganjalan di rumah Fathimah. Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam tahu bahwa telah terjadi selisih paham antara Fathimah dengan suaminya. Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam sangat senang mendamaikan mereka berdua. Maka Nabipun memanggil mereka berdua seraya menarik tangan Sayyidina 'Ali dan meletakkannya di perut Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengambil tangan Fathimah untuk di letakkan di perut Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam tetap menahan tangan mereka berdua sampai hilang pertikaian mereka dan kembali damai.  

 Perselesihan faham seperti ini adalah hal yang wajar terjadi pada manusia, akan tetapi selagi rasa cinta dan menghormati masih ada maka perselisihan tersebut pasti akan cepat reda, terlebih lagi jika timbul perselisihan yang terjadi di lingkupan rumah tangga yang penuh di selimuti rasa Taqwa dan ketaatan.  

 Suatu hari, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar bahwa telah terjadi selisih faham antara suami istri yang mulia ini. Maka, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam  dengan segera bergegas dengan cepatnya menuju rumah Sayyidatuna Fathimah dengan wajah kerisauan dan kesumpekan. Para sahabat heran melihat atas apa yang terjadi sehingga membuat bekas di wajah

S iapa wani ta peminpin surga itu ?

 

 

Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun masuk ke rumah mereka berdua, berdiam lama di rumah Fathimah. Para sahabat pun menunggu Nabi  

Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perasaan risau. Tak lama kemudian, Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari rumah Fathimah dengan wajah yang berseri-seri dan nampak guratan kebahagian di wajah Sang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Melihat hal tersebut, sebagian sahabat bertanya atas keadaan yang mengherankan tersebut, masuk dengan perasaan gundah dan risau kemudian keluar dengan wajah yang sangat berseri-seri. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Bagaimana aku tidak gembira, karena aku telah mendamaikan antara dua orang yang paling aku cintai."  

 Sekali waktu Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi rumah Fathimah dan melihat ada perubahan di wajah sang putri tercinta. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Wahai Fathimah, mana suamimu...?" Fathimah menjawab, "Aku tak tahu.." Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Apakah telah terjadi sesuatu di antara kalian berdua....?" Fathimah menjawab, "Wahai ayah, 'Ali telah berlaku begini dan begini..!" Sayyidatuna Fathimah terus mengadu. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mencari Sayyidina 'Ali dan akhirnya menemukan di masjid dalam keadaan tidur. Nampaknya, Sayyidina 'Ali keluar dari rumah untuk menjauhi pertikaian dengan Sayyidatuna Fathimah, meredakan masalah kemudian kembali. Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam menemukan Sayyidina 'Ali sedang tidur dan tubuhnya di penuhi debu karena hembusan  angin, maka Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam menggerak-gerak kan Sayyidina 'Ali dengan kakinya dan berkata, "Bangun..! Bangun...! Wahai Aba Turob (bapaknya debu). Bangun wahai Aba Turob!"  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun