Mohon tunggu...
Irma Fitriani
Irma Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Ada

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa Pemimpin Wanita Surga?

9 Februari 2021   11:25 Diperbarui: 9 Februari 2021   11:34 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 

 

waratsatil jannah, warzuq huma dzurriyyatan thahiratan mubarakatan waj'al dzurriyyatahumaalbarakah waj'alhum aimmatan yahduna biamrika la tho'atik."  

 (Ya Allah, kumpulkan mereka dalam kebaikan dan satukan hati mereka berdua dan berikan pada mereka keturunan yang menjadi penduduk surga. Serta berikan atas mereka berdua sebuah keturunan yang bagus, yang suci,yang penuh keberkahan. Dan jadikan setiap anak cucu mereka keberkahan dan jadikan mereka semua para pemimpin yang memberi hidayah dengan perintahperintah-Mu kepada ketaatan)  

 Sayyidyna Anas berkata, yang mana beliau adalah periwayat semisal doa-doa ini dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Beliau berkata "Demi Allah, telah Allah keluarkan dari mereka berdua (Sayyidatuna Fatimah dan Sayyidina Ali) keturunan-keturunan yang banyak dan baik.  

 Sayyidina Anas memiliki umur yang panjang setelah meninggalnya Rasulullah Saw.. Beliau mendapati zaman Sayyidina Hasan dan Husain, juga mendapati zaman anak Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain. Bahkan beliau mendapati zaman cucu dari pada Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain.  

 Sayyidina Anas menemukan mereka adalah keturunan yang banyak dan baik dari Ahlul Bait Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang bersumber dari suatu rumah yang agung. Suatu rumah yang dipenuhi dengan kefakiran dan kekurangan, rumah yang diliputi kezuhudan dan keridhaan.  

 Begitu juga Sayyidina Ali berada dalam sebuah kamar yang penuh kezuhudan dalam urusan dunia, yaitu kamar yang penuh kewaraan, sebuah kamar yang diliputi sifat sabar. Yang mana Sayyidatuna Fatimah tidak pernah merasa letih lisannya untuk berdzikir, malamnya dihiasi dengan Qiyamul Lail, dan siangnya dihiasi dengan puasa. Begitu juga Sayyidina Ali mujahadahnya tidak kalah dengan Sayyidatuna Fatimah. Yang mana beliau seorang yang ahli ibadah dan mujahadah, yang tidak pernah merasa lelah dalam menjalankan ketaatan dan jihad fi sabilillah. Di rumah yang sangat sederhana ini, mereka pun terbiasa tertimpa bermacam-macam musibah, mulai dari kefakiran sampai kesusahan.  

 Suatu saat ketika Sayyidina Ali datang, beliau melihat tangan sang putri Rasulillah terasa kasar, dan tampak di pundaknya bekas hitam, karena kesehariannya memikul air. Sayyidatuna Fatimah telah bekerja hingga letih, keringatnya pun bercucuran dari tubuhnya.  

 Melihat hal tersebut, Sayyidina Ali berkata "Wahai putri Rasulillah, sesungguhnya ayahmu telah mendapat bagian dari rampasan perang, tidakkah engkau pergi dan meminta kepada ayahmu seorang pembantu?" Sayyidatuna Fatimah menjawab "Wahai suamiku, sesungguhnya aku sangat malu untuk mengatakan hal itu." Sayyidina Ali berkata "Pergilah dan kabarkan pada ayahmu."  

 Kemudian Sayyidatuna Fatimah pergi, akan tetapi ia tidak menemukan ayahnya, maka ia mengabarkan kepada Sayyidatuna Aisyah. Maka Sayyidatuna Aisyah pun menyampaikan kabar tersebut pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun