Raungan dalam sunyi Teriakan dalam gelap
tak habis di penghujung malam di sambut mentari
Rasa sesal muak dan kesal teraduk menjadi satu
Sungguh ini menjemuhkan, ingin kuteriak dengan lantang tanpa perduli apa kata mereka..
Inginku mencaci maki tanpa harus perduli Apa yang mereka rasa...
Arhhgg... Ini batasku.. aku kesall... Aku marah...!!!
Aku tak perduli, aku teriakkan rasa sesak di dadaku..!Â
Ingin kulampiaskan rasa dengki kesal dan marah tak berujung ini,Â
Jiwaku menggebu-gebu berteriak minta tolong,bebas,tanpa beban,sialan, ini terlalu memuakkan, sungguh aku lelah,Â
Aku tak sanggup lagi marah, biarkan aku bersandar sejenak merenungi meratapi EGOku dan rasa bersalah yang begitu besar, aku lelah, sungguh aku lelah, bahkan untuk bernapaspun aku malas,
Apakah ini cukup melampiaskan amarahmu heeii jiwaku yang meronta, haus akan EGO dan nafsu,
Aku tulis ini agar kau baca jiwaku, renungi rasa frustasi muak dan marah sampi tubuh bergetar gigi gemeratak menahan emosi yang meluap.
 CUKUP.! aku tak sanggup lagi mengimbangimu biarkan aku terlelap dalam tidurku, aku lelah
03:55 pagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI