Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Deskripsi Diri pada Kerangka Tidak dalam Kesendirian

18 Juli 2019   16:48 Diperbarui: 18 Juli 2019   17:07 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah 5 kali saya bersikeras mohon kepada pimpinan STAI Denpasar Bali agar dipenuhi mengikuti pertemuan ilmiah yang saya anggap sangat penting untuk kepentingan kompetensi saya dan keperluan kampus. Pertemuan tersebut diantaranya: "Pendidikan dan Pelatihan Teknik Substantif Peningatan Kompetensi bagi Dosen Angkatan II---yang diselenggarakan di Balai Diklat Denpasar tahun 2013;"  "Seminar, Workshop Audit Mutu Internal dan Rakerwil Perguruan Tinggi NU Jawa Timur, yang diselenggarakan di Green Hill Hotel & Convention Centre, Jember, tahun 2018;"  "Workshop Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)  yang diselenggarakan di Surabaya pada tahun 2018;"  "Workshop Peningkatan Kompetensi Dosen dan Penerapan Kurikulum 2013 di Perguruan Tinggi, yang awalnya hampir gagal diselenggarakan di STAI pada tahun  2014;"  "Workshop Metodologi Penelitian Bagi Dosen se-Eks Karesidenan Besuki dan Bali, dengan tema, Gerakan Sosial dan Resolusi Konflik, diselenggarakan di Pakis, Panti, Jember pada tahun  2013."  Semua pertemuan dapat saya ikuti, padahal sebelumnya kampus tidak siap mengirimkan utusan karena terkendala dengan dana. Namun dengan penawaran bahkan saya siap mengeluarkan separo yang ditanggung kampus pun saya siap lakukan. Sekali saja tidak dipersiapkan dana dari kampus asal diberikan surat tugas saya siap hadir.

Salah satu kegiatan STAI Denpasar Bali pernah didatangi penyair dan budayawan berasal dari luar Bali, ketika itu saya mengadakan negosiasi dengan yayasan untuk bisa mendatangkan penyair dan budayawan tersebut. Namun kampus tetap menolak dengan alasan tidak ada agenda tahunan seperti itu dan juga alasan tidak ada dana untuk honor. Tapi saya sedikit memaksa acara diselenggarakan oleh STAI Denpasar-Bali. Kampus menyiapkan spanduk dan jajan kotak saja sebanyak mahasiswa yang akan hadir. Ternyata dapat dipenuhi kemudian saya putar otak lagi kegiatan narasumber dengan roadshow budayawan di Lembaga Pendidikan Terpadu Baitul Amin, Nusa Dua, Bali, dan mendapat sambutan yang hangat, tidak dapat dari kampus mendapat dari tempat lain, paling tidak honor sedikit terpenuhi.

Dalam bidang pengajaran biasanya saya tetap mempertahankan yang pokok lebih saya dahulukan. Misalnya dalam waktu bersamaan saya harus mengajar kemudian di kampus ada acara pembukaan dan pembekalan mahasiswa PPL, maka yang saya dulukan adalah kegiatan mengajar di kelas dulu. Ternyata semuanya seiring dapat berjalan beriringan---selesai saya mengajar masih dapat melaksanakan tugas pembekalan, pengarahan  PPL tersebut, seperti kejadian pada tanggal 12 Oktober 2018 lalu.

PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN MAHASISWA

Peran

Peran saya dalam bentuk pemikiran untuk mahasiswa melalui contoh langsung berupa laku kreativitas tanpa henti. Banyak diantara para mahasiswa saya terinspirasi dengan banyaknya tulisan yang saya tulis di kompasiana dan dapat diakses langsung oleh mahasiswa. Suatu saat ada beberapa mahasiswa yang berkunjung di rumah untuk meminta bimbingan proses kreatif yang dilakukan. Saya sampaikan kata saja, "jangan takut salah dan lakukan secara berkala. Karena hanya dengan latihan terus-menerus akan menjadi kebiasaan, dan dari kebiasaan itu akan membentuk karakter. Setelah karakter terbentuk maka saudara sudah melakukan yang benar sesuai yang Anda inginkan," tegas kala itu. Semangat mahasiswa yang sedemikian itu kemudian saya sambut dengan mengadakan kegiatan berupa pelatihan menumbuhkan kreativitas, minat dan bakat bagi mahasiswa. Diantara yang dapat saya petik manfaat dari produk pelatihan itu dan keseriusan mahasiswa dapat bermanfaat bagi kegiatan kampus hingga saat ini. Misalnya mahasiswa, Oky Namud, yang sudah lulus tahun 2016 hingga kini masih saya libatkan untuk setting dan tata wajah Jurnal Widya Balina. Satunya lagi, Muhlisin, masih aktif juga membantu saya dalam peningkatan kualitas kreasi mahasiswa yang setiap tahun alumni tersebut duduk bersama saya mendampingi mahasiswa dalam kegiatan seni, olah raga, dan kegiatan kreatif lainnya di kampus.

Adapun peran saya yang berbentuk suatu kegiatan, saya selalu melibatkan mahasiswa. Seperti pada pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh MUI Badung yang diselenggarakan di Masjid Al-Fattah Taman Griya, Jimbaran-Bali dengan tema, "Workshop dan Bincang Seni Budaya dalam Kerangka Dakwah Islamiyah di Badung Bali: Bersama Hj. BRAY Sitoresmi Prabuningrat (Daiyah dan Actris); Penyair Nasional Aly D. Musyrifa (Santri dan Seniman); Dr. Labibah Zain, MA (Aktris dan Akademisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada 21 Oktober 2017, para mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar saya ikutkan untuk meramaikan kegiatan tersebut. Yang menarik dari kegiatan itu dihadiri pelaku seni budaya, sehingga getar gestur suasana terasa memacu suasana kreatif bagi para mahasiswa.

Dengan kegiatan tersebut pada waktu yang tidak lama tumbuh minat mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar untuk mewujudkan kegiatan di bidang seni dan budaya mengadakan seminar dengan tema, "Meningkatkan Kualifikasi Minat Bakat Civitas Akademika STAI Denpasar-Bali,"  yang diselenggarakan di kampus Denpasar pada tahun 2014. Dalam Kegiatan seni budaya, teater, pidato, dan dakwah keagamaan, majalah dinding, Tilawatil Quran--saya selalu datang dan berkesempatan sebagai dewan juri pelaksanaan acara tersebut. Sebagai catatan suatu kegiatan, bahwa para mahasiswa tidak hanya sekadar ikut-ikutan acara saja, tetapi mayoritas mereka memang mempunyai kemampuan yang harus terus dikembangkan secara berkelanjutan. Karena itu setiap sebulan sekali saya dampingi mereka utamanya kegiatan kreativitas cipta puisi. Semua kegiatan itu, kata mereka pada saat melaksanakan PPL-KKN Integratif STAI Denpasar-Bali Tahun 2017, yang mereka laksanakan di Thailand, apa yang sudah saya berikan sangat bermanfaat dan dapat menarik para siswa di tempat lokus tersebut.

Implementasi Kegiatan

Dukungan institusi terhadap kegiatan mahasiswa tercermin pada kegiatan Pekan Olah Raga di Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar yang diselenggarakan pada bulan Juli 2018 dengan hasil yang gemilang. Bersamaan itu mendapat sponsor dari kementerian Olah Raga--Kemenpora RI dengan dukungan dana yang cukup lumayan. Adapun dukungan internal institusi setidak-tidak dalam satu tahun dapat dilaksanakan dua kali pelaksanaan. Diantaranya pada saat kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus saat penerimaan mahasiswa baru, dan yang kedua saat libur semester untuk mengisi kegiatan kemahasiswaan agar suasana semarak kampus tetap terjaga.

Sedangkan pada saat bulan Ramadan biasanya kegiatan kemahasiswaan diarahkan dengan kegiatan keagamaan dan tadarus puisi. Dalam peringatan hari besar Islam seperti bulan Maulud dan peringatan Isra Mikraj diisi dengan pentas-pentas seni dan olah raga, dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar. Untuk kegiatan semacam ini biasanya dukungan institusi sebatas yang berhubungan dengan konsumsi. Acara tersebut sudah biasa dihadiri oleh para dosen dan tenaga kependidikan sehingga secara langsung dapat memberikan dorongan moral, dan motivasi bagi mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun