Strategi dan metode pembelajaran penting untuk menghindari kejenuhan, kebosanan, rasa kantuk agar kembali dapat menggaerahkan suasana kelas, dan memacu kreativitas selama pembelajaran berlangsung. Terkadang orientasi perkuliahan saya laksanakan dengan menggunakan pendekatan  HOT (High of Thinking), students centred, active learning, discussion group, investigation group, dan role playing.  Saat-saat tertentu  dalam diskusi, dosen hanya mendampingi sembari mendorong, mengarahkan dan me-review semua proses suasana diskusi tersebut dan meluruskan isi.
Pada akhir proses pembelajaran, dan akhir semester, penilaian menjadi sangat berarti untuk mencapai tujuan proses pembelajaran. Karena itu saya melakukannya dengan model penilaian diantaranya yang saya lakukan adalah: 1) Test Formatif: a. Kehadiran di kelas; b. Presentasi makalah; c. Partisipasi dalam diskusi, d. Makalah yang dibuat oleh mahasiswa. 2) Test Semester: a. Ujian tengah semester; dan b. Ujian akhir semester. Lalu kita jumlahkan dengan rumus tertentu sesuai bobot nilai setiap itemnya.
Saya sadari keterbatasan kemampuan kompetensi sebagai dosen, maka saya selalu mengadakan peningkatan untuk menambah pengetahuan baik melalui pertemuan ilmiah, Bimtek kompetensi dosen, membaca literatur terkait, menulis jurnal dengan tujuan dapat meningkatkan proses pembelajaran dari waktu ke waktu semakin meningkat. Alhamdulillah semua itu bermanfaat. Suatu saya adakan penjajakan tentang kualifikasi saya mengajar, maka berdasarkan penilaian mahasiswa mereka merasa senang dapat menerima proses pembelajaran yang saya sampaikan.
Dampak Perubahan
Mengajar itu saya ibaratkan menuang air di gelas yang sudah terisi, tetapi masih ada ruang yang bisa saya masuki air. Ruang yang masih ada itulah dengan gerak tangan saya menjadi bertambah. Apalagi air yang saya tuang itu air yang jernih sehingga dapat langsung diminum siapapun. Proses pembelajaran yang saya lakukan yang utama adalah dampak capaian materi langsung dapat dievaluasi dengan baik. Sehingga dapat saya ketahui kelemahan dan kelebihan, baik setelah selesai saya menyampaikan materi dalam setiap pertemuan maupun selama satu semester.
Adapun dengan adanya tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran yang sudah saya tetapkan sebelumnya, maka saya dapat memetakan pembahasan materi kuliah berangkat dari bab-bab pembahasan dan sub-bab, serta penjelasan masing-masing sub-bab berlangsung dengan jelas. Terlebih pada penjelasan tersebut saya ikuti dengan bahan dan media yang tersedia, maka lebih memudahkan dalam memberikan ilustrasi materi yang saya sampaikan. Â Sehingga saya menyampaikan materi kuliah berlangsung secara teratur.
Pada saat saya mengajar memakai perangkat media online, rasanya para mahasiswa lebih nyaman. Berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan. Contoh online berupa: gambar, catatan, atau ilustrasi lainnya. Kadang contoh itu dengan home page saya sendiri. Para mahasiswa dapat dengan mudah mendapatkan pengertian materi yang saya sampaikan. Saya tinggal perintahkan mereka semua membuka materi kuliah sebagai ancar-ancar contoh lewat HP masing-masing. Pengajar tinggal mengajukan capaian tujuan. Misalnya, jika saya terapkan dengan metode HOT (High of Thinking), students centred, active learning, discussion group, investigation group, role playing, skrip kooperatif, atau Jigsaw, dan masih ada banyak metode lainnya, maka dampak langsung segera dapat saya ketahui, misalnya:
dampak langsung dapat saya lihat adalah mempermudah saya dalam mengajar karena ada kelompok yang menjelaskan kepada mahasiswa lain;
waktu untuk pemetakan materi dengan waktu singkat;
mahasiswa aktif bicara dan dapat mengungkapkan pendapatnya sesuai tema bahasan.
Dampak lebih positif, mahasiswa semakin ramah dengan pembelajaran media IT pengetahuan mahasiswa bertambah dengan sendirinya;