"Ngantuk banget sih", sambil menguap Melodi iseng-iseng membuka SNSnya lagi. Sedikit terkejut, "Astaga Melodi, bego banget sih. Pantes cepet lowbatt ini baterai. Eh, bentar deh. Mr. Shymponi?" dengan sigap Melodi membalas chatt cowok itu
>>Oh, thanks. But, I don't care with your praise. :p. You can speak Indonesia? Aku lihat tampang kamu bukan BULEE!!!<<
Dengan sedikit ketus, Melodi me-log out SNSnya dan menutup ponselnya. "Gue pikir bisa sopan. Ternyata sama aja.". Buku-buku yang berserakan segera ditutup dan dirapikan. Melodi benar-benar lelah dan memutuskan untuk tidur.
Pukul 06.15 di Meja Makan
Pagi itu meja makan disambut keluarga kecil Handoko. Saat Melodi turun dari tangga, dengan sedikit berlari, langsung menhambur memeluk Papa dan Mamanya. "Jahat ih, gak bilang kalau udah dirumah. Melodi kangen nih!" dengan berpura-pura ngambek dan manyun, Mama Melodi mencubit lengan anaknya.
"Kayak Mama gak hafal aja. Jelek Mey mulut kamu. Semalem jam 12 malem baru sampek penerbangannya. Terpaksa nunggu 1 jam bisa sampek rumah." Papa ikut berbicara "Yah, kalo Mama gak kebanyakan cuci mata di Mall juga gak keburu malem Mey." Melodi tertawa sambil mengoles selai roti.
"Melodi ada jadwal les gitar sampai malem sekalian mampir ke Cafe Tante Dira. Ada beberapa musik yang pengen nimbrungin suara Mey. Hehehehe. Oh, iya Ma, dapet salam peluk cium dari Tante Dira. Kapan-kapan kesana lah Ma nyumbang-nyumbang lagu. Jarang-jarang ada nostalgia tembang kenangan di sana."
"Suara masih kurang poles kok udah ada yang pengen masuk aja, dibetulin dulu nada awal terakhir kita latihan. Suaramu makin naik loh Mey. Kadang fals. Salam peuk cium juga Mey nanti kalo kamu kesana. Kemaren Papamu ngajak Mama kesana, berhubung kejadian kemaren itu jadi batal." Melodi mendengarkan sambil memakan rotinya dan meminum segelas susu coklat kesukaannya.
"Mey berangkat dulu deh, ada tugas dadakan pagi ini. Dah Ma, Pa. Be Mine!" Sudah menjadi tradisi keluarga Handoko setiap akan berpisah mengucapkan kata 'Be Mine'. Setelah mengecup tangan kedua orang tuanya, Melodi segera pergi ke sekolah dengan diantar supir. Bukan karena Melodi mulai manja, dia tidak mau resiko terlambat menjadi penghalang kegiatan sekolahnya hari ini.
Pukul 07.00 di SMA 48 Jakarta.
Melodi masuk ke kelas. Untung saja pagi itu Pak Zaka, wali kelasnya belum masuk kelas. Setelah Melodi duduk di kursinya, Pak Zaka datang dengan menenteng lembaran-lembaran kertas yang sepertinya akan ada ulangan dadakan.