Mohon tunggu...
Mohammad Fauzi Alvi Yasin
Mohammad Fauzi Alvi Yasin Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Tulislah apa saja yang engkau ketahui dan senangi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senandung Cinta LDR

9 Desember 2017   23:58 Diperbarui: 10 Desember 2017   00:17 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://sis.life/wp-content/uploads/2016/04/Long-Distance-Relationship.jpg

"Ekor mata yang jadi masalah!" Jawabku sambil mulai memetik gitar. Mau tak mau Mas Damar ikut memetikkan gitarnya juga dan mulai mengecek kembali sebelum mulai menyanyi. Selang beberapa menit, mereka mulai menyanyikan lagu aransement dari Mas Damar. 5 menit pertunjukkan gitar dan suara merdu dari Melodi membuat pengunjung Cafe sontak bertepuk tangan. Apalagi pelanggan setia yang hafal dengan suara Melodi langsung memberikan standing applause tanpa menunggu aba-aba.

Pukul 21.15

"Besok jadwalku kosong kan?" tanya Melodi kepada Mas Damar. Yang ditanya hanya menoleh dan merapikan gitarnya kembali. Tanpa kata, Melodi tersenyum dan hafal bahwa Mas Damar tidak suka berbasa-basi. Apa yang dia tidak suka pasti akan sangat kelihatan. Sebenarnya apapun yang dia lakukan hampir sama, tidak ada bedanya. Selalu SERIUS!!!

"Tante, Melodi pamit dulu ya, makasih malam ini. Melodi nervous, hehe!" sapa Melodi saat berpamitan kepada pemilik Cafe. Sambungnya "Melodi pamit dulu, udah malem ada lembur tugas sekolah. Nanti salam Tante aku sampein ke Mama" sambil cipika cipiki Melodi sudah hafal kalau Tante Dira pasti akan menitipkan salam kepada Mamanya.

"Makin cantik ya kalo ngeledek. Hati-hati ya, jangan suka nongkrong di Halte. Tante udah nyuruh Damar nganter kamu. Biar aman." Tanpa menunggu kata-kata dari Melodi, Tante Dira mendorongnya keluar pintu yang sudah ada Mas Damar dengan motornya menunggu.

"Tapi Tan,... selalu deh!! Ya udah makasih Tante Cantik, sampai ketemu minggu depan ya Tan!" sambil melangkah dan melambaikan tangan Melodi naik ke atas motor Mas Damar dan memakai helm.

Pukul 21.45 di Rumah Melodi

Mas Damar yang memang dikenal serius tidak banyak bicara saat di jalan. Tampangnya sepertinya capai. "Makasih ya Mas, gak kepengen mampir dulu?" tanya Melodi.

"Tugas sekolah belum kelar kan? Ngajak-ngajak masuk, punya modal apa di rumah?" jawab Mas Damar selalu menggunakan makna ambigu. Sayangnya, Melodi selalu hafal dan mengerti maksud Mas Damar. Lalu. "Iya deh, hati-hati. Salam sama Bunda Ita ya." Jawab Melodi sambil tersenyum manis. Melodi terkenal karena senyum mautnya yang khas.

Saat Melodi masuk kedalam rumah, seperti biasa rumahnya sepi. Teringat dengan tugasnya, Melodi langsung masuk ke dalam kamarnya dan membuka halaman tugas di bukunya. Meskipun satu set komputer terpampang di depannya dengan akses internet yang cepat, Melodi lebih suka menghabiskan waktu mengerjakan tugasnya dengan menulis. Selain terkenal dengan suaranya, Melodi salah satu penulis terbaik di kelasnya. Hehehehe.

Pukul 22.28 di Kamar Melodi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun