Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Pengubah dan Nyaris Menyerempet Simbolisme Ketidaksadaran

1 Oktober 2022   08:05 Diperbarui: 9 Oktober 2022   20:18 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : detik.com, 10/07/2021

Pada umumnya, kurangnya orang membeli buku karena minat bacanya yang rendah. 

Orang lebih memilih untuk membaca jika bernilai ekonomi. 

Era digital juga mengubah sebuah kenikmatan ritual ibadah atau keranjingan membaca buku elektronik seputar kehidupan ritual ibadah menuju ritual perayaan yang berbeda dan baru.

Jika kita tergolong orang malas ke masjid dengan gaya lama, kita akan tersisihkan di era informasi, bukan karena kartu vaksin didapatkan informasi melalui internet. 

Dibandingkan orang akan menempatkan perbedaan dalam perolehan limpahan arus informasi, karena dia terhubung dengan televisi dan media daring. 

Melalui internet, kita bisa menempatkan diri kita dengan orang malas ke masjid. Seseorang bisa mengakses informasi dengan cara googling tentang kebijakan kartu vaksin.

Biarkanlah orang berseloroh aneh-aneh, yang penting bagaimana kita bisa memanfaatkan waktu untuk bercengkrama secara sosial melalui media. 

Di balik sisi samar-samar bahkan sisi gelap, ruang siber kita gulati dengan segenap kemampuan kita. Bukan menjauhi panggilan nurani dan arus informasi. Kita tidak tenggelam dalam arus informasi.

Era digital yang memengaruhi cara berpikir dan tindakan kita merupakan sebuah arena bermain untuk bisa menemukan siapa sesungguhnya diri kita. 

Arus informasi tenggelam dalam arusnya sendiri; suatu zaman perubahan yang menemukan arus berikutnya. 

Sekarang, kita bisa mengakses informasi tentang kartu vaksin dalam berita nasional tinggal cari media daring. Dari sanalah terlibat ritual perayaan tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun