Saya juga tidak mengerti perkembangan reinterpretasi pemikiran Islam. Ketika orang-orang pergi ke rumah ibadah di zaman pandemi dan saat sebagian orang akan melupakan kartu vaksin.Â
Begitulah kasus paling banyak ditemukan dalam ruang beribadah di masjid yang cukup mengejutkan saat sekarang.
Seseorang tidak berperan untuk mengatasi sisi kontradiksi antara malas ke masjid dan kartu vaksin, wahyu dan nalar.Â
"Beruntunglah seseorang malas ke masjid atau rumah ibadah lain, jadi tidak mampu memperlihatkan kartu vaksin."Â
Saat keluar dari simbolisme ketidaksadaran kita akan terjatuh dalam kelupaan. Karena kelupaan, mungkin kita lebih tergoda oleh "kartu ATM."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!