***
Menurut legenda, kalau sinar Senter Manusia Muka Rata mengenai wajahmu, kamu akan melihat seperti apa rupanya.
Dan kemudian kamu akan mati selagi tidur.
***
Sekali lagi, aku menceritakan ini sebagai peringatan.
Kami masih anak-anak waktu itu. Deden, Syauki, Agus, dan aku. Umur kami sepuluh tahun.Â
Kami enginap di rumah Syauki selama liburan semester. Bermain permainan Manusia Muka rata adalah idenya.
"Ini konyol," kataku, karena aku anak baru di kelompok itu, dan baru saja pindah tahun lalu dari Kota Bekasi ke Rajagaluh, Majalengka.
Aku tidak percaya pada legenda bodoh. Tapi aku benar-benar ingin tetap berteman karena Syauki dan Agus adalah orang pertama yang mengizinkanku bergaul dengan mereka dan aku tidak ingin menyendiri lagi. Sekolah baru dimulai bulan depan dan semua orang saling kenal. Jadi aku agak terasing dan itu menyebalkan.
"Dasar penakut," kata Agus.
"Tidak," bentakku, "tapi apa gunanya permainan ini? Apa yang kamu dapat?"