Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Saat Inovasi Cuma Repacking yang Mahal

19 September 2025   11:15 Diperbarui: 19 September 2025   11:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Meta itu kayak bos yang ngajak kamu ke pesta realita maya---katanya 'dunia baru, bebas iklan!' Padahal yang dibangun cuma labirin glitch, tempat anak bisa digroom tanpa pengawasan. Kita mari, hype kita ge-er. Mereka? Nunggu data, posisi dominasi, dan hype don't die. Sekarang metaverse mulai ditinggal, diarahkan ke AI---karena hype tetap harus bertahan, walau konsepnya gagal total."

5. AMAZON

A.M.A.Z.O.N. -- Ambil Margin, Asal Zona Nyaman
Surga belanja cepat, neraka bagi pekerja dan planet, semua demi margin, dengan aman dari kontroversi (katanya).

a) Ambil Margin Keuntungan Fantastis, Biaya Manusia Murah & Lingkungan Rusak

Keuntungan Mentereng, Biaya Pelit untuk Pekerja:
Amazon meraup lebih dari $17 miliar dalam satu kuartal saja. Sementara itu, pekerja sering dikejar target ekstrem, seperti meraih 60 item per jam, berdiri sepanjang shift tanpa istirahat layak, dan mengeluh kondisi panas menyiksa---terutama di gudang India saat suhu mencapai 50C.

Cedera Pekerja Tinggi, Tapi Data Dimanipulasi:
Laporan dari Senat AS menunjukkan angka cedera di gudang Amazon lebih tinggi 30%-- hampir dua kali dibanding rata-rata industri. Amazon menyadari risiko ini, bahkan punya studi internal Project Soteria, tetapi rekomendasi keselamatan diabaikan demi menjaga "produk-balap cepat".
Eksploitasi Internasional:
Di Arab Saudi, pekerja migran membayar biaya rekrutmen tinggi ($830--$2.300), kemudian diperlakukan tidak adil, dan banyak yang belum dikompensasi penuh meski Amazon akhirnya mengumumkan refund $1,9 juta. Beberapa pekerja tetap frustrasi karena tak mendapat ganti yang sesuai, termasuk bunga pinjaman yang mereka tanggung.
b) Asal Zona Nyaman Lingkungan Terkorbankan demi Efisiensi

Destruksi Barang:
Di gudang Skotlandia, satu laporan menemukan Amazon "menghancurkan" hingga 130.000 barang per minggu---meski sebagian masih layak dijual. Mereka membantah, tapi tudingan ini serius.
Plastic Waste & Greenwashing:
Pengemasan sering plastik sulit didaur ulang, dan sebagian limbah plastic dibakar di India meski punya logo daur ulang. Amazon juga dituding melobi menolak perundangan energi bersih di Oregon, dan memakai skema RECs untuk tampakkan "energi hijau" padahal cuma beli kuota dari grid lain.
Amazon itu kayak toko swalayan tanpa kasir nurani. Lo senang belanja cepat, 2-klik sampai. Tapi di balik itu, ada pekerja yang nyeret barang panik sambil keringatan, direkam tiap detik biar gak istirahat. Planet? Hancur dipaksa. Barang gak laku? Dibuang. Plastik? Dibakar. Semua nyaman---kecuali buat yang kerja dan bumi. Kita makan margin, mereka digerus."

6. TESLA

T.E.S.L.A. -- Teknologi Eksisting, Sedikit Lapis AI
Jual mimpi futuristik, tapi kadang kualitas pintu mobil kalah sama tukang las bengkel.

a) Masalah Kualitas Produksi

Keluhan umum: celah pintu tidak rata, cat mengelupas, dan masalah panel body (Consumer Reports 2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun