Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Saat Inovasi Cuma Repacking yang Mahal

19 September 2025   11:15 Diperbarui: 19 September 2025   11:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

$314 juta denda akibat pengumpulan data pengguna Android tanpa izin, meskipun pengaturan tampaknya mematikan pelacakan background .

Teknik creepy tapi legal:
Real-time bidding (RTB): Google meneruskan data seperti ID perangkat, IP, dan browsing activity ke berbagai pihak periklanan---tanpa jual langsung, tapi monetisasi melalui data itu .

Dark patterns: Pengguna diarahkan untuk memberi akses data lebih---misalnya nyalain lokasi padahal setting lain tetap aktif---sulit agar benar-benar "off" .

Privasi anak-anak bukan pengecualian:
Baru-baru ini, Google membayar $30 juta atas pelanggaran privasi anak di YouTube---karena tetap mengumpulkan data personal anak-anak tanpa izin orang tua .

Sebelumnya (2019), FTC juga mengenakan denda $170 juta terkait pelanggaran COPPA---tapi sayangnya skrip personalisasi ternyata masih jalan di konten "made for kids" .

Lelucon "incognito mode" yang greasy:
Banyak pengguna percaya private atau incognito berarti aman, tapi nyatanya Google tetap melacak---hanya saja menampilkannya "halus", hingga harus dibawa ke pengadilan .

"Google itu kayak tukang gali data yang halus---kamu mikirnya ketik satu kata di search, eh tiba-tiba dia gali semua. Lalu datamu dia gadaikan ke pengiklan, dijual lagi. Kamu tergantung sama search-nya, tapi pricenya? Privasi. Data kamu itu emas buat mereka. Dan kamu? Nggak dibayar, malah terus digali."

4. META

M.E.T.A. -- Mengambil Eksistensi Tanpa Akhir
Bangun dunia maya karena dunia nyata sudah muak sama iklannya, jadi ide metaverse bukan untuk kita, tapi untuk data, hype, dan gengsi.

a) Mengambil Eksistensi Tanpa Akhir Metaverse sebagai Penghisap Waktu & Data

Kerugian Fantastis: Divisi Reality Labs Meta merugi besar---sekitar US$5 miliar per kuartal baru-baru ini, dan total hingga puluhan miliar sejak 2020 .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun