Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Orang Rentan Selingkuh dan Diselingkuhi

21 Juli 2025   12:37 Diperbarui: 21 Juli 2025   17:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pelatihan intensif bagi praktisi terapi mengenai spektrum dinamika perselingkuhan dan grey areas dalam relasi,

  • Pembekalan atas sensitivitas gender, trauma, dan keragaman budaya relasi,

  • Pengembangan kerangka etik baru yang tidak hanya menghukum pelanggaran, tetapi juga memahami struktur kondisi yang menyebabkannya.

  • Dengan pendekatan spektrum ini, terapi dan konseling tidak lagi menjadi ruang vonis dan permintaan maaf kosong. Ia menjadi laboratorium kemanusiaan: tempat orang belajar, gagal, mencoba lagi, dan menemukan makna baru dalam hancurnya ilusi relasi---serta kemungkinan menyusunnya kembali secara lebih sadar, dewasa, dan jujur.

    B. Pendidikan Relasi Sehat Sejak Usia Muda

    Di tengah dunia yang semakin terkoneksi namun paradoksnya juga semakin terasing, pendidikan relasi sehat menjadi kebutuhan mendesak yang belum sepenuhnya diakomodasi dalam sistem pendidikan formal maupun informal. Mayoritas generasi muda tumbuh dalam lanskap relasi yang penuh dengan romantisme toksik, pornografi emosional, ekspektasi hiperidealis, serta model relasi yang dibentuk oleh algoritma media sosial, bukan oleh kedewasaan emosional.

    Pendidikan relasi sehat tidak cukup diajarkan saat remaja mulai "jatuh cinta"---ia harus dimulai jauh sebelumnya, sejak anak-anak belajar mengenal perasaan, batasan diri, dan makna kehadiran orang lain dalam hidup mereka.

    1. Dari Pendidikan Seksualitas Menuju Literasi Emosional dan Relasional

    Selama ini, wacana pendidikan relasi sering disempitkan menjadi pendidikan seksualitas semata. Padahal, akar dari banyak bentuk disfungsi relasi---termasuk perselingkuhan---lebih dalam daripada sekadar tubuh:

    • Ia bermula dari ketidakmampuan memahami, mengekspresikan, dan mengelola emosi,

    • Dari kurangnya literasi tentang ekspektasi yang realistis terhadap hubungan,

    • Mohon tunggu...

      Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
      Lihat Humaniora Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun