Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Orang Rentan Selingkuh dan Diselingkuhi

21 Juli 2025   12:37 Diperbarui: 21 Juli 2025   17:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

C. Metode Eksplorasi: Kualitatif-Metaforis, Reflektif-Analitis

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-metaforis yang berpadu dengan model reflektif-analitis dalam mengeksplorasi fenomena perselingkuhan sebagai pengalaman manusiawi yang kompleks, berlapis, dan sering kali ambigu secara moral maupun emosional. Metode ini dipilih karena fenomena yang diteliti tidak dapat direduksi ke dalam angka, statistik, atau logika biner, tetapi menuntut pemahaman atas makna, emosi, konteks, dan kesadaran yang bersifat subjektif sekaligus kolektif.

1. Kualitatif-Metaforis

  • Metode ini meminjam kekuatan narasi, metafora, dan pendekatan fenomenologis untuk menggali lapisan-lapisan terdalam dari pengalaman perselingkuhan---dari dorongan biologis hingga kegetiran eksistensial.

  • Metafora "flu emosional" digunakan sebagai kerangka heuristik yang membumikan pemahaman atas kerentanan manusia terhadap godaan, pengkhianatan, dan pencarian makna dalam relasi.

  • Data reflektif dikumpulkan melalui studi literatur, catatan kasus terapeutik (sekunder), serta diskursus-diskursus sosiokultural yang berkembang dalam ruang digital dan kehidupan sehari-hari.

2. Reflektif-Analitis

  • Pendekatan reflektif digunakan untuk membaca dinamika batin, kesadaran moral, dan kompleksitas psikososial yang melatarbelakangi tindakan selingkuh atau godaan untuk selingkuh.

  • Analisis dilakukan secara non-linear, dengan menyusun 13 lapisan perselingkuhan sebagai kerangka tematik yang saling bertaut, guna menghindari pendekatan reduktif atau moralistik semata.

  • Setiap lapisan dianalisis berdasarkan integrasi lintas ilmu: biologi-evolusioner, psikologi perkembangan, neurosains, filsafat moral, sosiologi budaya, hingga spiritualitas kontemporer.

3. Alasan Pemilihan Metode

  • Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun