Rasionalisasi moral seperti: "Aku berhak bahagia", "Pasanganku tidak mengerti aku"
Penurunan kesadaran reflektif, di mana pelaku mulai kehilangan kemampuan untuk menimbang akibat jangka panjang
Fase ini adalah puncak "infeksi", di mana seluruh sistem relasi terguncang, dan imunitas kesadaran tergantikan oleh euforia sesaat serta ilusi keterhubungan baru.
4. Kekambuhan dan Residual Effect: Pola Ulang dan Luka yang Tak Terlihat
Sama seperti flu yang bisa kambuh dalam waktu dekat atau menyebabkan komplikasi jangka panjang, perselingkuhan pun demikian:
Ada pelaku yang mengulangi pola dengan pasangan berbeda karena akar psikologisnya belum sembuh
Ada korban yang menyimpan trauma laten, bahkan setelah hubungan tampak "sembuh"
Ada pasangan yang tetap bersama, namun mengalami degenerasi kualitas relasi, mirip dengan sistem imun yang tidak pulih sempurna
Secara sistemik, ini mencerminkan bahwa perselingkuhan bukan peristiwa tunggal, melainkan siklus yang terkait dengan pola emosi, relasi, dan konteks sosial yang kompleks.
Dengan menggunakan analogi flu, kita dapat menyusun model pemahaman perselingkuhan yang lebih holistik: