Serta minimnya pembelajaran tentang cara membangun keintiman emosional yang sehat tanpa ketergantungan destruktif.
Literasi relasional harus mencakup:
Kemampuan membedakan cinta, ketertarikan, obsesi, dan pelarian,
-
Pemahaman tentang batas pribadi dan respek terhadap batas orang lain,
Keterampilan komunikasi empatik dan regulasi konflik,
Kesadaran tentang dinamika kekuasaan, manipulasi emosional, dan romantisasi yang membutakan.
2. Pendidikan Formal: Integrasi dalam Kurikulum Karakter dan Kesehatan Mental
Pendidikan relasi sehat dapat diintegrasikan dalam:
Kurikulum penguatan karakter, di mana nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab emosional, dan kesetiaan tidak hanya disampaikan sebagai dogma, tetapi dibedah secara kontekstual dalam kasus-kasus relasi nyata.
Kelas kesehatan mental dan kesejahteraan emosional, yang menyentuh isu-isu seperti kesepian, ketergantungan emosional, dan cara menghadapi penolakan atau kehilangan tanpa merusak diri sendiri atau orang lain.
Kegiatan reflektif seperti journaling, teater relasional, role-play, dan diskusi terbuka antar gender dan kelompok usia.