Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Nature

Resonant Spacetime Hypothesis 2.0

14 April 2025   12:07 Diperbarui: 14 April 2025   12:07 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Section 4 implements these eigenmodes in a 4096-resolution N-body simulation, comparing the fractal \( P(k) \) to SDSS and Planck data.  

References

- Conway & Sloane (1999) -- Sphere packings for dodecahedral spaces.  

- Strichartz (2006) -- Fractal Laplacians.  

- Peebles (1980) -- Cosmological perturbation theory.  

CHAPTER 4. Numerical Simulations

Methods

1. Computational Framework

- Code: A custom C++ solver leveraging MPI parallelization** for distributed-memory 3D eigenmode evolution.  

- Key Features:  

- Spectral Methods: Fast Fourier Transform (FFT) for efficient mode decomposition.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun