2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, muncul pertanyaan mendasar:
Apakah keseimbangan kosmik berarti simetri mutlak atau harmoni dinamis dari asimetri?
-
Bagaimana menjelaskan keteraturan alam semesta dalam konteks asimetri yang terlihat pada skala kuantum dan kosmologis?
Bisakah prinsip-prinsip fisika, seperti persamaan Dirac dan pelanggaran CP, disintesis dengan refleksi filosofis spiritual untuk mengungkap keseimbangan kosmik yang lebih dalam?
Pertanyaan ini mengindikasikan bahwa keseimbangan kosmik bukanlah masalah keselarasan geometris atau simetri statis, melainkan dinamika interaksi yang kompleks antara komponen yang tampaknya tidak seimbang. Hal ini menuntut pendekatan multidisiplin yang tidak hanya ilmiah secara empiris, tetapi juga rigor secara matematis dan reflektif secara filosofis spiritual.
3. Tujuan
Paper ini bertujuan untuk:
Memperkenalkan konsep tuas sebagai kerangka konseptual yang menghubungkan asimetri dengan keseimbangan dinamis dalam kosmologi, mekanika kuantum, relativitas umum, dan termodinamika.
Dalam fisika klasik, sistem tuas menunjukkan bahwa keseimbangan tidak hanya bergantung pada kesamaan massa, tetapi juga pada jarak dari titik tumpu. Ini menunjukkan bahwa keseimbangan bisa tercapai meski terdapat asimetri, asalkan ada penyesuaian dinamis.
Analogi ini akan diperluas ke fisika modern untuk menjelaskan fenomena kosmik seperti distribusi dark matter, ekspansi kosmik yang dipicu dark energy, dan asimetri materi-antimateri.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!