Teleskop ruang angkasa seperti Euclid dan Nancy Grace Roman Space Telescope untuk mengukur anisotropi dalam konstanta Hubble melalui pengamatan supernova tipe Ia.
Survey lensa gravitasi (gravitational lensing) untuk mencari distorsi asimetris dalam distribusi dark matter di sekitar galaksi dan kluster galaksi.
Pendekatan mekanisme tuas memiliki implikasi teoritis yang signifikan pada evolusi semesta, struktur kosmik, fluktuasi kuantum, dan interaksi materi-dark matter. Prediksi yang dihasilkan dapat dikonfirmasi melalui eksperimen akselerator partikel dan observasi kosmologi, yang memberikan uji eksperimental yang rigor untuk model keseimbangan kosmik dalam konteks kompensasi dinamis asimetri energi.
BAB 6. Kesimpulan dan Prospek Masa Depan
1. Sintesis antara Tesis dan Antitesis melalui Konsep Tuas
Pendekatan dalam paper ini memperkenalkan konsep tuas sebagai kerangka konseptual yang inovatif untuk mensintesis tesis simetri fundamental dengan antitesis asimetri kosmik. Dalam tesis, keseimbangan kosmik dijelaskan melalui simetri fundamental dalam hukum-hukum fisika, seperti simetri Lorentz dalam persamaan Dirac dan invariansi energi-momentum dalam relativitas umum. Sementara itu, antitesis mengungkap asimetri fundamental yang terlihat dalam:
Pelanggaran CP yang menyebabkan asimetri materi-antimateri.
Dominasi dark matter dan dark energy yang menunjukkan distribusi energi kosmik yang tidak merata.
Perbedaan massa elektron-proton yang menciptakan asimetri interaksi elektromagnetik.
Mekanisme tuas menyatukan tesis dan antitesis dengan menjelaskan bahwa keseimbangan kosmik bukanlah simetri statis, melainkan harmoni dinamis yang muncul dari kompensasi dinamis dalam interaksi asimetris. Dengan menggunakan analogi tuas: