Bay diam menunduk, tubuhnya lemas- ia berjalan meninggalkan Ayy yang juga terpaku diam. Dengan langkah gontai ia berjalan pergi, sendirian. Dan Ayy- dia tidak akan mengejar, ia takut Bay berfikir lebih selain persahabatan. Perempuan berkerudung coklat muda itu akhirnya duduk diatas ubin tanpa kursi. Ia menurunkan kakinya dari ubin yang bertingkat-lalu menatap langit yang terbentang luas.
Titttt....tittttt....
Suara WA-nya berbunyi, kemudian ia melihat sederetan pesan yang belum terbuka. Namun, ada satu pesan baru dengan nomor baru pula, itu membuat matanya terbelalak kaget "sang imam"--- dan kemudian ia membuka teks tersebut dengan hati dan pikiran yang tak karuan.
"Hai... mau minum teh denganku?"
-------