Mohon tunggu...
aries lailiyah
aries lailiyah Mohon Tunggu... Freelancer - pengamat budaya

Tertarik sosial budaya, sastra, studi Islam, pendidikan dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia Ayy

23 September 2022   03:15 Diperbarui: 23 September 2022   03:17 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayy...Bay sangat manis," kata Berlian menggoda.

"B aja," tanggapan Ayy masih tetap membaca tanpa mengalihkan pandangannya ke Berlian.

"Ayy... Mas Erla nampak gagah, duren kan ya?," tanya berlian mencoba mencari simpati Ayy.

"Begitulah, kau naksir dia?," tanya Ayy balik, namun datar.

"Enggak... maksudku, sepertinya mereka memiliki harapan terhadapmu," kata Berlian menganalisis yang kemudian dibantah Ayy mentah-mentah, sebab Erla tak sengaja bertemu dengannya beberapa bulan yang lalu kemudian ia sedang menghadapi permasalahan dengan mantan istrinya, tentunya butuh untuknya menyiapkan diri dengan baik. Sedangkan Bay adalah keponakan temannya, ia sudah menganggap Bay seperti saudaranya bahkan adiknya.

"Tapi lihatlah mereka...ngapain disitu?," tanya Berlian yang kemudian membuat Ayy mengalihkan pandangannya ke sofa Panjang yang disisi kirinya Erla tertidur pulas dan sisi kananya Bay dengan kepala disandarkan ke pegangan sofa yang dikasih bantalan.

"Gak tau," jawab Ayy -- lalu mengambil selimut di almari dan menutupi sebagian tubuh Bay yang berada tepat di bawah AC.

"Jadi pilih yang kanan ni," kata Berlian terkekeh, Ayy cuek dan duduk disamping Berlian lagi. Ia tidak menanggapi godaan temannya yang memiliki harapan besar untuk dia membuka lembaran baru lagi setelah Athar pergi.  Sebenarnya ia sendiri mungkin juga akan sama dengan Ayy ketika berada posisi yang sama, Athar adalah lelaki baik yang pernah ia jumpai dan sangat baik ketika ia menjadi kekasih Ayy bertahun-tahun. Ia saksi hidup awal Ayy jatuh cinta kepada Athar dan hingga akhirnya bertemu dalam satu rasa yang sama, mengarungi hidup tanpa cela. Ternyata begitulah manusia....tak ada yang sempurna, hanya orang lain yang mampu melihat kesempurnaan atas diri orang lain.

Athar seperti lelaki pada umumnya, bahkan ia sedikit lebih egois, tubuhnya tegab dan tinggi, karena dia penggila olahraga apapun terutama futsal. Untuk ukuran keluarga besar tokoh agama yang terkenal di kotanya, ia tidak memiliki kecerdasan yang lebih, kuliah di jurusan ekonomi -- yang setiap kali mendapat tugas tidak terlepas dari bantuan Ayy. Namun ia adalah lelaki baik dan penyayang, hatinya sangat lembut dan tidak tegaan melihat sahabat, temannya menderita. Bisa bayangin bagaimana baiknya dia dengan kekasihnya?...ia tak tanggung-tanggung dengan segala waktu dan pengeluaran untuk Ayy, bahkan saat ia sedang memiliki rejeki yang lebih---ia akan membelikan hadiah kepada Ayy apapun.... Itu kenapa, Ayy -pun tak pernah perhitungan untuk Athar.

Mengenai cobaan diluar, tentu ada...tak ada hubungan yang selalu mulus, pasti ada tanggapan baik dan buruknya. Terutama soal karir Ayy dan Athar, bagi sebagian orang yang tidak mengenal Athar pasti akan merendahkan Athar, namun apakah ada ukuran dalam cinta? tidak ada kan?, perjalanan yang Panjang dan tidak mudah itu, pada akhirnya membuat Ayy begitu kehilangan--- ia memang sudah mengikhlaskan Athar pergi lebih dulu, di bulan September Ayy kehilangan Athar untuk selamanya, kecelakaan nas di tol Surabaya-Solo. Athar, semoga kau bahagia disana, doa Berlian---

"Ayy bisa ngomong sebentar?," tanya Bay yang tiba-tiba berdiri disamping kananku dan Ayy menatap Bay kaget, lalu memalingkan ke arah Berlian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun