Mohon tunggu...
aries lailiyah
aries lailiyah Mohon Tunggu... Freelancer - pengamat budaya

Tertarik sosial budaya, sastra, studi Islam, pendidikan dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia Ayy

23 September 2022   03:15 Diperbarui: 23 September 2022   03:17 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mas Lubab?," tanyanya santun dan aku mengangguk, dia memberiku helm berwarna hijau khas milik Go-jek dan menawarkan masker tapi aku menolaknya. Kemudian aku mengkonfirmasi jika aku akan pergi ke Siloam, babang gojek manggut-manggut sambil menyalakan motornya. Di perjalanan aku lupa tidak membawa uang tunai, nanti kalau ketemu Ayy tiba-tiba ia pengen makan cilok tentu gak bisa pakai debit.

"Mas sebentar mampir ATM dulu ya,ntar saya tambahin," kataku pada babang gojek dan dia bilang okey. Akhirnya saat sampai Janti dia membelokkan motornya di Pom Bensin Janti kemudian menunjukkan padaku deretan mesin ATM. Aku bergegas turun dan masuk ke mesin ATM BNI, tak ada dua menit aku kembali ke babang gojek dan kami melanjutkan perjlanan yang lumayan padat.

"Yang sakit siapa mas?," tanya babang gojek dengan suara agak keras.

"Temennya cewek saya mas,"jawabku ngaku-ngaku, hehehe.

"Ohh... semoga lekas sembuh mas," ucapnya yang kuaminin.

"Amiin makasih mas doanya," kataku sambil berdoa dalam hati, semoga apa yang kukatakan jadi kenyataan.

"Berarti ini njenguk teman ceweknya mas ya? Wah ati-ati mas, lagi musim teman makan teman," katanya yang tak ada dalam benakku mau dimakan sama temannya Ayy, tanpa kutanggapi babang gojek senyum-senyum sendiri, begitupun aku. Andai saja, ada temannya Ayy ada yang begitu, insyaallah aku tak akan melakukannya. Di dunia ini ada hal-hal yang menyakitkan, misalnya tiba-tiba kita jalan sama temannya teman yang awalnya kita taksir, meski cew yang kita taksir tidak menyukai kita. Jadi, meski bagaimanapun, aku tak akan mengambil resiko untuk melukainya.

Ayy adalah cew satu-satunya yang membuatku memiliki keinginan untuk berubah, dari masa lalu yang selalu berpoya-poya. Dulu, hampir setiap malam aku pergi ke Hugos, Liquid dan semacamnya -disetiap kota dimana aku berada, minum-minuman keras merk apapun udah pernah kucoba, tapi satu prinsipku, aku tidak main perempuan. Jadi, sampai saat ini aku masih perjaka, walaupun sering kali bercumbu dengan perempuan-perempuan seksi diluar sana.

Kemudian, di musim hujan yang meninggalkan kenangan terdalam pada satu tahun lalu, aku datang ke rumah tante di Jl. Kaliurang untuk memenuhi undangan ulang tahun sepupuku yang masih SMP si "Jiel". Sore itu, seorang perempuan mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih dengan bawahan coklat muda yang dilengkapi coat warna hitam dan rintik-rintik hujan meninggalkan jejak di kerudung coklatnya yang membuat hatiku langsung berdetak. Entahlah, aku langsung menemukannya saat ia mulai menoleh ke kanan dan kekiri setelah melewati pintu utama, kemudian tante menyambutnya senang dan buru-buru memeluknya yang disusul dengan Jiel, anak SMP yang beruntung itu karena dipeluk lalu dicium pipi dan keningnya.

Jiel menarik tangannya ke pusat kue, lalu menyuapinya kue, meski belepotan ia tetap tersenyum dan kemudian jarinya mencolek hiasan kue tar dan ditempelkannya ke muka Jiel yang terus-terusan tertawa. Aku mengamati mereka dari belakang kerumunan orang, namun masih sangat jelas bagaimana gigi-giginya yang rapi menghiasi setiap senyum yang indah itu. itulah hari...dimana aku mulai memikirkan banyak hal.

"Hei Bay.. ngelamun aja, sini kukenalkan," kata tanteku menarik lenganku dengan kencang, otomatis keringat dinginku bercucuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun