Mohon tunggu...
aries lailiyah
aries lailiyah Mohon Tunggu... Freelancer - pengamat budaya

Tertarik sosial budaya, sastra, studi Islam, pendidikan dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia Ayy

23 September 2022   03:15 Diperbarui: 23 September 2022   03:17 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayy... masukkan aku dalam daftar pasienmu, sepertinya aku akan jadi clientmu!," kataku setengah berteriak yang membuatnya menoleh ke arahku, aku tak tau kenapa aku jadi sangat konyol begini. Padahal dulu aku tak pernah memiliki perasaan semacam ini dengannya.

"Mas baik-baik, enjoy," katanya kembali melambaikan tangan dan beberapa temannya ikut tertawa, mungkin mereka kira aku memang sedang membutuhkan layanan konseling. Hmmm... Kenapa dulu Tuhan tidak memberikan perasaan yang lebih pada kami?, Ougg God....

***

Hati yang Kembali Terusik

"Ayy aku sudah di bawah, pasien masih banyak?," WA-ku yang beberapa menit dianggurin. Kemudian aku menuliskannya lagi "Erla"- tak beberapa lama ada balasan darinya yang menyatakan dia sedang sakit, jadi tidak dikantor. Aku langsung menuju ke apartemen Malioborow City sesuai alamat yang diberikan Alan, sebelum sampai ke tempatnya aku mampir di Trans-mart membeli beberapa makanan, seingatku dia sangat suka makanan tradisional seperti Ubi Cilembu, bapao, onde-onde dan lumpia rebung, meski aku tidak tahu seleranya apakah masih sama atau tidak?, yang penting aku bawakan sesuai yang kutahu, jika salahpun dia pernah menyukai makanan-makanan ini. Saat aku mencari parkiran, kulihat seorang lelaki yang nampak kebingungan, hal itu nampak dari raut mukanya yang sedikit-sedikit melihat handpone. Karena sebelahnya kosong, aku memarkir disebelahnya tersebut.

"Hai mas, kenapa?," tanyaku setelah kupencet tombol kunci mobil Swift terbaru yang diberikan papi untukku.

"Ban kempes, padahal tadi tidak masalah," katanya. Sebenarnya aku tidak tahu siapa dia, tapi entahlah perasaanku ingin sekali menyapanya.

"Ada dongkrak?," tanyaku dan dia menggelang.

"Itulah, kemarin baru saja diturunin dan lupa tidak dikembalikan," katanya. Baiklah, sepertinya mengganti ban bukanlah waktu yang lama, aku membuka bagasi kemudian kuambil dongkrak dan kuserahkan padanya. Raut mukanya nampak lega, kami bersama-sama mengganti bannya yang kempes dan hanya 15 menit semua telah usai.

"Mas makasih ya," katanya sambil membawa dongkrak menuju bagasi mobilku.

"Santai mas," kataku dan kemudian kami berpisah tanpa mengetahui nama masing-masing. Aku langsung menuju lantai dasar, disana kubeli cukup banyak makanan, bahkan makanan yang awalnya tak ada dalam list. Setelah selesai membayar aku menuju apartemen Ayy yang lokasinya di belakang Transmart, namun sayangnya pintu masuk tidak sama, jadi aku harus melawan arus sedikit untuk lebih cepat sampai. Kemudian setelah aku menemukan parkir, aku masuk ke lobi yang sepertinya belum tertata maksimal, karena sepertinya apartemen ini juga baru dioperasikan, sambil melihat kanan kiri aku menuju lift, kutekan tombol 13. Meski pemandangan diluar belum begitu bagus, namun lokasinya cukup strategis, dekat Bandara, pusat perbelanjaan dan tentunya dalam kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun