Rita tersenyum meremehkan. "Saya kasihan pada anda. Hati anda dipenuhi kebencian. Lebih baik anda lepas penutup kepala anda agar tidak ternodai oleh kebusukan hati anda."
"Kurang ajar kamu!"
Dina menampar keras pipi Rita. Rita terkejut, begitu pula dengan Jihan dan Ratna di belakang. Rita memegangi pipinya. Ia balik menatap wajah Dina dengan penuh kemarahan.
Tak dapat membendung lagi emosinya, Rita mendaratkan kepalan tangannya ke atas wajah Dina.
---
Ponsel Tomas di atas meja bergetar. Tomas meliriknya sekilas. Nomor tak dikenal. Tomas pun hanya mematikan ponsel itu lalu membaliknya.
"Kamu perlu revisi di bagian ini." kata Bambang sambil menunjuk ke arah materi presentasi Tomas yang akan ia bawakan nanti sewaktu ujian kenaikan pangkat.
"Baik pak, lebih baik itu dihi-"
Belum selesai Tomas bertanya, tiba-tiba ponselnya kembali bergetar. Bambang yang melihat itu mempersilakan Tomas untuk menerima panggilan terlebih dahulu.
"Angkat saja dulu telponnya." kata Bambang.
"Baik, terima kasih pak." Tomas mengangguk. Ia lekas mengangkat ponselnya. "Halo?"