Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dilema Penghapusan Ambang Batas

2 Maret 2024   01:00 Diperbarui: 2 Maret 2024   01:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://static.promediateknologi.id

Di tengah pertarungan politik yang tak kenal ampun,
Ambang batas dilema yang mengemuka,
Dalam keputusan MK, panggungnya terbuka,
Emosi dan sejarah merajut luka.

MK berbicara, tapi kontroversi berkobar,
Enny Urbaningsih, hakim yang bijak,
Mengatakan bahwa DPR harus bertindak,
Keadilan dan hak suara tak terlupakan ragamnya.

Namun di Twitter, spekulasi mengalir deras,
Tentang motif MK, dalam gelombang opini yang keras,
Pemilu 2029, menjadi pertanyaan utama,
Siapa yang menang, siapa yang kalah?

Di balik layar politik, Batman merenung,
Antara keadilan dan ketertiban yang terbentang,
Partai Keadilan dan Kegelapan, pilihan terdepan,
Tapi di mana letak kebenaran?

Penghapusan ambang batas, langkah maju atau mundur?
Pertanyaan mengalir dalam benak yang kusut,
Meningkatkan representasi atau memperkuat fragmentasi?
Tantangan dilema politik yang sejati.

Dalam kecurigaan dan keraguan,
Publik berharap pada transparansi yang jelas,
Pendidikan politik dan penguatan sistem,
Agar demokrasi tetap kokoh dan tak terlupakan.

Seperti perjuangan Batman, dalam gelapnya malam,
Penghapusan ambang batas, membawa tantangan yang besar,
Namun dengan pikiran yang jernih dan hati yang bijak,
Demokrasi terus berjalan, menuju masa depan yang jauh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun