Mohon tunggu...
Alief Rahman
Alief Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Bahasa dan Sastra

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awan-awan Kastil Malbork

21 September 2021   18:29 Diperbarui: 25 September 2021   10:16 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Berarti, kita mengubah rencana." Kata Farliy.

"Sebelum menyebrangi jembatan itu, kita harus beristirahat untuk sekedar makan dan minum. Lihat! Kuda kita terlihat lemas, dan mereka pasti lapar dan haus juga. Apa kalian setuju?" Kedua pengawal dan Rocco setuju dengan rencana baru, perutnya sudah berbunyi daritadi.

Farliy turun dari kudanya, Rocco mengambil kendali, sambil menuruni bukit di sisi kanan banyak tumbuhan yang bisa berguna jika diolah lagi oleh lelaki itu, bunga Honje bisa mengurangi dehidrasi, daun Sambiloto bisa menghilangkan gigitan nyamuk, dan yang terakhir bunga Rosella untuk meningkatkan kekebalan tubuh, Farliy yang cukup tahu banyak akan manfaat tumbuhan itu mengambil beberapa untuk teman-temannya. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang begitu cepat..

"Awas sekelompok babi hutan! Cepat kepinggir!" Rene berteriak dari belakang, babi hutan berlari dengan lurus, dan satu-satunya cara adalah menghindar ke sisi kanan, semua bergerak kearah kanan kecuali Farliy, ia sedang memetik beberapa tumbuhan, dan lelaki itu terhempas beberapa meter oleh kelompok babi yang tidak dapat berhenti. Farliy pun tergeletak di atas tanah.

"Oh tidak, oh tidak! Farliy!" Rocco berlari mendekatinya, kelompok babi mengerubunginya, prajurit dengan cepat mengeluarkan pistol suar untuk mengusir kelompok babi tersebut. akhirnya hewan itu melanjutkan larinya.

"Hey, hey! Bangun teman, oh tidak lukanya sangat parah." Rocco lalu berteriak memanggil pengawal tersebut,

"Kalian, tolong ambilkan ramuan di tas kuda itu!" Pengawal Orin turun dari kudanya dan berlari kearah mereka.

"Oh tidak, kepalanya terbentur, ia pingsan" Kata pengawal tersebut. Rocco sibuk mencari ramuan di dalam tas, pasti ada ramuan untuk pereda rasa sakit. Ia melihat banyak tabung dan akhirnya menemukan benda yang dicarinya.

"Ini kawan, minum lah..." sambil membuka mulut Farliy, tubuhnya dibawa kepinggir oleh pengawal.

"Bagaimana ini? Kita harus membawanya ke Dokter, tulang tangannya patah." Farliy masih belum sadarkan diri.

"Ramuan ini bisa menahan, biarkan dia tertidur di sini. Sambil menunggu Farliy bangun, kita istirahat dahulu. Semoga dirinya membaik." Rocco pun membawa kuda-kuda mereka yang berada di belakang. Pengawal bergantian merawat Farliy, menyiapkan obat dan handuk basah untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada sekujur tubuhnya, mereka tidak menduga hal ini akan terjadi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun