Mohon tunggu...
Alief Rahman
Alief Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Bahasa dan Sastra

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awan-awan Kastil Malbork

21 September 2021   18:29 Diperbarui: 25 September 2021   10:16 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Salah satu orang dari penginapan mendatangi kamar kami tadi pagi, mereka ingin memandikan kuda-kuda tersebut. Namun saat ingin keluar, kuda kita tidak ada." Orin risih berjalan ke sana kemari.

"Sepertinya ada yang mengambilnya, bagaimana ini? Perjalanan ke Gunung sangat jauh. Kita tidak mungkin berjalan kaki." Kelinci itu benar, perjalanan mereka tidak mungkin jika tidak menggunakan kuda. Kaki mereka tidak akan kuat dan akan lebih memakan banyak waktu.

"Haruskah aku menggunakan ramuan pencari? Cairan ini akan menunjukkan ke mana perginya suatu benda mati atau hidup yang ingin kita temukan" Farliy mengeluarkan botol kecil itu dari tasnya.

"Bagaimana jika itu digunakan langsung untuk mencari bunga itu?" Rene menunjuk botol itu menunggu jawaban Farliy.

"Tidak bisa... aku belum pernah melihatnya, ini tidak akan berhasil jika aku belum pernah melihatnya." balas Farliy.

"Ya sudah, tunggu apa lagi ayo kita cari ke mana perginya kuda itu!" Orin bersemangat kembali, Farliy akhirnya mengucapkan mantra dan meneteskan semua ramuan itu di tempat terakhir kuda mereka terlihat. Sebagian tanah itu berubah menjadi tanda panah panjang, mereka hanya punya waktu satu jam sebelum tanda panah itu hilang. Akhirnya tanpa pikir panjang mereka berlari meninggalkan penginapan, melewati restoran di samping kanan, memasuki taman Elblag. Ketiga orang itu kelelahan, hanya Rocco si kelinci yang tidak kenal lelah, maka Rocco memutuskan untuk pergi sendiri dan menyuruh ketiga temannya istirahat di Taman itu. Hingga pada akhirnya ia sampai di peternakan.

Rocco berjalan sendiri memasuki peternakan itu, ia tidak melihat orang untuk saat ini. Kandang-kandang hewan ternak diisi oleh hewan-hewan, mulai dari ayam, kambing, sapi, dan di ujung ada sebuah lapang luas, banyak kuda-kuda berlari bebas. Kemudian seorang perempuan sedang memandikan salah satu kudanya.

"Permisi.." Kata Rocco mendekati perempuan itu. Perempuan itu hanya terlihat dari belakang, memiliki rambut panjang berwarna hitam.

"Hai, ada yang bisa dibantu?" Perempuan itu membalikan badannya. Rocco melihat perempuan itu, wajahnya seperti seseorang yang ia kenal.

"Afina? Kau bisa berubah menjadi manusia?" Rocco terkejut ketika wajah perempuan yang ia lihat adalah seseorang yang menyelamatkan sahabatnya kemarin

"Kelinci putih?" Afina juga terkejut ketika seseorang menemukannya, lalu dirinya melanjutkan,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun