Mohon tunggu...
Alief Rahman
Alief Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Bahasa dan Sastra

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awan-awan Kastil Malbork

21 September 2021   18:29 Diperbarui: 25 September 2021   10:16 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Baiklah, kami akan memeriksanya. Tolong teman-teman bantu aku." Ia memanggil peri lainnya supaya mendekat pada gadis itu. Salah satu Peri menaruh tangannya di dada Farliy.

"Tulang kanannya patah, dan banyak luka di sekujur tubuhnya, namun kepalanya baik-baik saja. Ia hanya pingsan." Kemudian Afina menyentuh dahi Farliy menggunakan telunjuknya, mengucapkan mantra peri. Lima peri lainnya menaruh dedaunan di sekitarnya.

"Tolong, tutup mata kalian bertiga." Kata Afina kepada Rocco dan pengawal itu.

Cahaya kecil keluar dari tangannya, kemudian kilauan semakin lama semakin terang, cahaya itu bisa membutakan hati manusia atau hewan yang berada di sana.

"Sudah selesai, kalian boleh membuka mata." Mereka bertiga membuka mata perlahan. Sebelum melihat dengan normal, mata mereka sekejap mengalami cahaya putih yang begitu damai. Saat itulah peri-peri itu menghilang dihadapan mereka semua, pengalaman yang sangat ajaib bisa bertemu peri secara tiba-tiba.

"Terima kasih banyak peri-peri cantik!" Rene berteriak dengan kencang walaupun perinya sudah hilang.

"Wah, kalian tahu apa yang terjadi? Itu sebuah keajaiban, aku kira peri hanya sebuah legenda..." Orin dibuat kagum, ia masih melamun beberapa saat. Tidak lama, Farliy membuka matanya dan bergumam.

"Hei kalian, apa yang sedang kalian lakukan?" Ia bangun melihat teman-temannya yang tidak bergerak.

"KAU TIDAK SADAR? KAU DITABRAK BABI HUTAN, DAN TADI ADA KERUMUNAN PERI MENYELAMATKANMU!!!" Rocco mengeluarkan air mata sambil berteriak kearah Farliy.

"Ayolah jangan bercanda, aku sedang memetik bunga dan kenapa aku bisa tertidur? Peri? mana ada peri di dunia ini?" Farliy tidak mengingat kejadian terakhir yang dialaminya, efek mantra peri adalah menghilangkan memori buruk terakhir dan menyembuhkan luka tubuhnya.

"Astaga, sudah tidak perlu dibahas. Yang penting kamu kembali bangun, Farliy.." teman-temannya memeluknya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun