Sebuah pemandangan langka tersaji di kediaman keluarga Santi malam itu. Di ruang tengah, Ibu dan Dika berkumpul dan berbincang. Sementara Dinda, adiknya Dika, sedang menyiapkan makan malam di dapur.
Mencoba memulai obrolan, Ibu berbasa-basi, "Gimana kabar Jakarta, Dik?"
"Sepi, Bu karena lockdown. Manusianya pada stay at home semua," ujarnya santai.
"Kalau disini biasa aja tuh. Gak terasa pandeminya," kata Ibu.
"Mudah-mudahan jangan sampe kayak Jakarta ya," komentar Dika.
Seolah tak ingin membuang-buang waktu, Ibu langsung to the point. Melancarkan apa yang sudah ia rencanakan selama ini. "Kesempatan sudah di depan mata, jangan disia-siakan," gumamnya dalam hati.
"Oya, Dik. Kamu ingat Indri teman SD-mu dulu gak?" tanya Ibu mendadak.
"Indri? Indri siapa?" tanyanya balik. Â
"Katanya pernah sekelas denganmu beberapa kali waktu SD," ungkap Ibu.
"Lupa-lupa ingat tuh. Tapi rasanya ada yang namanya Indri dulu di SD sama SMP," ujar Dika coba mengingat-ingat kembali.
"Emang kenapa, Bu?" tanya Dika penasaran.