Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kalut (#10)

20 Juni 2021   10:10 Diperbarui: 20 Juni 2021   10:07 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu tiba, Roy langsung ditempatkan di ruang ICU dan belum bisa dikunjungi untuk sementara waktu. Ia terbaring tak sadarkan diri dengan ventilator di hidung dan mulut serta selang infus di lengan kanan. Hanya bisa menyaksikan sang suami dari jendela kaca di luar ruangan, Evi menatap kosong dan tampak lesu.

Beberapa saat kemudian Evi  menelepon Erika mengabarkan peristiwa yang sedang terjadi. Tak lama berselang seorang dokter menghampirinya. Ia menyudahi teleponnya lalu mengikuti dokter itu ke ruangan lain tak jauh dari ICU.
 
"Ibu, saya Dokter Firda. Boleh saya tanya kondisi Pak Roy belakangan?" tanyanya.

"Silahkan, Dok," jawabnya.

"Terakhir Bapak kemana, Bu?" tanyanya serius.

"Minggu lalu beliau kunjungan kerja ke Subang. Selang beberapa hari kemudian ke Karawang. Selesai acara, beliau langsung pulang," jelasnya.

"Setelah itu bagaimana kondisi Bapak? Apakah sehat-sehat saja atau bagaimana?" tanyanya seperti mengarahkan.

"Yang tampak jelas terlihat waktu kita makan malam kemarin. Beliau tampak kurang fit. Selera makannya juga menurun. Kemudian ada batuk sedikit. Dia hanya bilang mungkin hanya kecapekan dan perlu istirahat," ungkapnya masih teringat jelas.

Sambil melihat secarik kertas, dokter berkata, "Ibu, berdasarkan hasil tes usap antigen, Bapak positif virus C19. Dengan masa inkubasi lima atau enam hari, ada kemungkinan beliau tertular waktu kunjungan itu meski tidak bisa dipastikan 100%," terang si dokter.

"Maaf, Dok," sambil menyeka air matanya yang tak terasa berderai. Dalam benaknya, belum selesai masalah Erika, ia harus menghadapi persoalan bisnis rotinya yang terdampak pandemi. Padahal keduanya belum menemukan titik terang. Dan kini giliran Roy yang tak disangka terpapar virus. Bak pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula, semua itu terjadi padanya.

Ia melanjutkan, "Sebenarnya saya sudah punya perasaan kurang enak sejak kemarin tapi tidak menyangka seperti ini. Bapak termasuk orang yang sangat memperhatikan prokes. Kemana-mana pakai masker dan hand sanitizer. Ia juga rutin mengonsumsi vitamin dan suplemen. Hampir tiap minggu ia olahraga tenis atau bersepeda di sekitar rumah."

"Ibu berdoa saja kondisi Bapak sehat kembali. Selama Bapak tidak punya penyakit penyerta, mudah-mudahan pulihnya lebih cepat. Dan yang tak kalah penting Ibu juga sehat begitu pun keluarga yang di rumah," kata dokter coba menghibur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun