Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Salahmu

24 Agustus 2017   06:12 Diperbarui: 24 Agustus 2017   12:13 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Calvin Wan berbagi

Artikel itu terinspirasi dari kasus Reinhart. Tuan Calvin mempersembahkan tulisan kecil itu untuk Reinhart yang telah dianggapnya seperti anak kandungnya sendiri.

Ia mengirim artikelnya ke e-mail Marla. Berharap hati Marla terketuk setelah membaca artikel itu. Sekarang masih pukul tiga pagi. Ia akan memposting artikelnya empat jam dari sekarang.

Tuan Calvin mengakui, Marla dan Wahyu cukup beruntung. Mereka bisa memiliki anak. Berbeda dengan dirinya yang divonis mandul. Terlebih Nyonya Calisa takut pada seks dan hal-hal semacam itu. Jika Tuan Calvin ada di posisi Marla, ia takkan pernah menyia-nyiakan Reinhart.

Diambilnya smartphone. Ingin menceritakan hal ini pada Nyonya Calisa. Video call dimulai.

"Calvin...hari ini kamu keluar dari rumah sakit ya?" sapa Nyonya Calisa. Seulas senyum tipis terlihat di sela gurat keletihan yang mendominasi wajahnya.

"Iya, Calisa." Sesaat Tuan Calvin mengurungkan niatnya. Ia melihat wajah istrinya sedikit pucat. Nampaknya ia kelelahan. Lebih dari itu, ada pancaran kesedihan di mata indahnya.

"Kamu belum tidur?" tanya Tuan Calvin lembut. Perbedaan waktu Indonesia-Arab Saudi selisih empat jam. Di sana masih pukul sebelas malam, sedangkan di Indonesia sudah pukul tiga pagi.

"Belum, Calvin. Aku tidak bisa tidur.

"Kenapa?"

"Ada sesuatu yang kupikirkan."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun