Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Salahmu

24 Agustus 2017   06:12 Diperbarui: 24 Agustus 2017   12:13 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nyonya Calisa terdiam sejenak. Tuan Calvin menunggu kelanjutannya dengan sabar.

"Ibunya Deva meninggal. Aku belum bisa ke rumahnya. Kabar itu baru kuterima tadi sore sebelum Maghrib. Aku merasa bersalah, Calvin. Dari cerita-ceritanya, Deva sangat kehilangan."

"I see. Datang saja begitu memungkinkan," Tuan Calvin menanggapi.

"Iya, aku akan datang. Well...bagaimana rasanya kehilangan seorang ibu?"

Pertanyaan sulit. Nyonya Calisa sedang sedih. Ia sedih dan merasa bersalah di saat bersamaan. Tuan Calvin memutuskan untuk tidak menceritakan masalah Reinhart. Ia tak ingin menambah beban Nyonya Calisa.

"Sedih...kehilangan orang yang dicintai sangat menyakitkan."


"Kamu pernah mengalaminya, Sayang?"

"Pernah. Papaku meninggal, ketiga kakakku meninggal. Sahabatku meninggal. Tapi itu alami. Kematian itu wajar. Hanya entah kapan."

Nyonya Calisa merasa dirinya beruntung. Ia masih mempunyai keluarga yang lengkap. Meski belakangan ini hubungannya dengan keluarga merenggang. Lihat saja Tuan Calvin. Keluarganya tak lengkap seperti dulu. Ditambah lagi kehilangan sahabat.

"Iya, kita semua pada akhirnya akan meninggal. Apa yang kamu lakukan untuk bangkit dari kesedihan?" tanya Nyonya Calisa. Ia penasaran juga. Tuan Calvin bisa membuat orang lain bangkit dari titik terbawah. Pasti ia tahu caranya bila kesedihan menimpa dirinya sendiri. Membuat orang lain bangkit dari kesedihan saja bisa, mengapa mendorong diri sendiri untuk bangkit tidak bisa?

"Move on. Cari kesibukan." Tuan Calvin menjawab, simple dan apa adanya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun