Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Salahmu

24 Agustus 2017   06:12 Diperbarui: 24 Agustus 2017   12:13 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Meski tidak pernah 'menyentuh' Nyonya Calisa, Tuan Calvin bahagia dengan pernikahannya. Tujuan utama dari pernikahan adalah kebersamaan dan cinta. Bukan semata soal seks dan mendapatkan keturunan.

**      

Beberapa hari kemudian, Tuan Calvin keluar dari rumah sakit. Ia keluar lebih cepat. Semata karena rindu pada Clara dan Reinhart. Selama Tuan Calvin sakit, dua anak itu dijaga Nyonya Lola. Wahyu tak bisa menjaga mereka. Pasalnya ia fokus menemani Tuan Calvin di rumah sakit.

Kedua anak itu kesepian. Mereka sedih karena tak boleh menjenguk Tuan Calvin. Praktis mereka hanya bisa berdoa dan berharap Tuan Calvin cepat kembali.

Saling memberikan penghiburan, hanya itu yang bisa mereka lakukan. Clara dan Reinhart makin dekat saja. Berbagai kegiatan mereka lakukan bersama, kecuali bersekolah. Mereka bermain, belajar, makan, latihan modeling, dance, belajar piano, dan membaca buku bersama. Reinhart sangat pengertian. Ia sering membacakan buku untuk Clara. Sebaliknya, Clara mengajari Reinhart huruf Braille.

Dua hari lalu, salah satu teman sekelas Reinhart berulang tahun. Reinhart mengajak Clara ke pesta ulang tahun temannya. Alhasil, kini teman-teman Reinhart menjadi teman-teman Clara juga. Mereka senang bisa berteman dengan Clara.

Semua yang dilakukan Clara dan Reinhart diketahui Tuan Calvin. Ia tak pernah berhenti memperhatikan keduanya. Nyonya Lola aktif menceritakan tingkah Clara dan Reinhart selama Tuan Calvin tak ada.

Kini Tuan Calvin telah kembali. Clara dan Reinhart bahagia setelah Tuan Calvin kembali dari rumah sakit.

Sore itu, Reinhart bergegas menaiki sepeda balapnya. Ia berpamitan pada Clara, Wahyu, Nyonya Lola, dan Tuan Calvin. Tujuannya hanya satu: bermain basket. Janji telah dibuat dengan teman-temannya tadi pagi.

Reinhart sangat suka basket. Kalau sudah terlanjur asyik bermain basket, ia sering lupa waktu. Olahraga yang cocok untuknya. Mudah bagi Reinhart untuk memasukkan bola ke dalam ring dengan postur tubuhnya yang tinggi.

Sayangnya, permainan basket tak semulus biasanya. Beberapa kali Reinhart gagal menembakkan bola ke dalam ring. Anak dari tim lawan berbuat curang sampai-sampai membuat Reinhart jatuh. Ditambah lagi hujan deras. Memaksa mereka menghentikan permainan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun