Mohon tunggu...
Handi Yawan
Handi Yawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Fiksi & Kreator Komik

Tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Piknik ke Negeri Piramid #10

8 Februari 2020   13:20 Diperbarui: 8 Februari 2020   13:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ben Nassor dan Herman bergegas pergi meninggalkan ruangan itu. "Jalan sini!" tunjuk Ben Nassor.

Mereka berlari sepanjang koridor tanpa kuatir tertangkap kamera karena kamera telah dimanipulasi oleh alat di tangan Herman yang tidak disadari oleh kontrol. Sehingga tidak akan mengira telah terjadi pelarian ini.

Akhirnya mereka tiba di sebuah hanggar. Ben Nassor memilih pesawat yang akan dipakai oleh mereka.

Diam-diam pesawat bergerak meninggalkan landasan yang dikemudikan oleh Ben Nassor. Pesawat yang dikemudikan Ben Nassor adalah pesawat anti gravitasi ciptaan masyarakat di dalam benteng.

Pesawat anti gravitasi bergerak senyap dan dengan kecepatan tinggi diarahkan keluar benteng.
Hari sudah larut malam dan merupakan waktu yang tepat untuk kabur diam-diam.

Sejauh ini pelarian mereka tidak ada yang menyadari sampai suatu ketika pesawat hampir mencapai benteng, tiba-tiba mesin pesawat kehilangan tenaga. Segera Ben Nassor menurunkan ketinggian kalau tidak akan jatuh berkeping-keping.


Rupanya pesawat ini dilengkapi dengan sensor anti maling. Ketika melampui jarak yang diijinkan, mesin pesawat mati sendiri.

Pendaratan pesawat tidak mulus dan jatuh cukup keras menghantam tanah.

Beruntung tidak seorangpun ada yang terluka walaupun jatuh bergulingan di dalam pesawat. Buru-buru mereka bangun dan pergi menuju pintu.

Pintu masih berfungsi baik dan bisa dibuka. Lalu satu persatu mereka keluar dan turun dari pesawat.

"Sebentar lagi, tentara tirani akan mencari kita," kata Ben Nassor sambil mengamati situasi. "Kita lanjutkan pelarian ini dengan cara berpencar saja!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun