Mohon tunggu...
Handi Yawan
Handi Yawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Fiksi & Kreator Komik

Tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Piknik ke Negeri Piramid #10

8 Februari 2020   13:20 Diperbarui: 8 Februari 2020   13:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Herman pelan- pelan menuntun sepeda motor mencari pintu ke luar. Tidak lupa Amanda mengambil dua buah helm lalu ikut mendorong.

Akhirnya mereka menemukan jalan keluar.
Lalu setelah mengamati situasi dan merasa aman, Herman naiki motor yang diikuti Amanda duduk dibelakang.
Amanda menyerahkan helm ke tangan Herman, lalu ia pakai helmnya sendiri.

Herman segera memacu sepeda motor ke arah selatan melanjutkan pelarian tadi yang sempat tertunda. Lampu sorot menembus pagi buta dan sejauh ini perjalanan lancar tidak menemui hambatan apapun karena jalanan lenggang.

Hari mulai terang ketika mereka kemudian terdengar suara sirine jauh di belakang.

Mobil-mobil anti gravitasi datang menyusul dari belakang dengan cepat. "Ah, rupanya mereka tidak sedikitpun membiarkan kita lolos!" keluh Herman sambil mnyempatkan menengok ke belakang melihat para pengejarnya.

Amanda semakin erat melingkarkan tangan ke pinggang Herman karena sepeda motor dipacu lebih kencang.


Sepeda motor 350cc bukan tandingan mobil-mobil anti gravitasi yang meluncur dijalanan seperti terbang seekor elang. Segera sebuah mobil menyusul dari samping lalu hendak memepet sepeda motor itu.

Namun Herman gesit menghindari dan malah mampu mendahului mobil yang gagal menghentikan lajunya. Mobil yang lain mencoba pula melakukan hal yang sama, tetapi Herman sudah mengantisipasi lalu membawa sepeda motor ke luar dari jalan raya.

Hari sudah mulai siang dan orang-orang mulai tumpah ruah ke jalan melakukan aktivitas rutin. Tapi kali ini mereka dikejutkan oleh pemandangan yang belum pernah dilihatnya.

Beberapa orang yang naik kendaraan anti gravitasi merasa heran melihat Herman dan Amanda naik sepeda motor beroda yang belum pernah mereka lihat selama ini. Bahkan ada beberapa orang yang

mendadak berhenti di tengah jalan sehingga menghalangi para pengejar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun