Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 26

28 November 2015   00:05 Diperbarui: 1 Desember 2015   21:49 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi ia ingin mencoba tegar, iapun menghela nafas dalam dan mulai membuka suara, "Nicky, bagaimana keadaan Nino?" tanyanya,

"Jangan pura-pura peduli!"

"Apa?"

"Kenapa kau lakukan itu Liana?" tanya Nicky, tapi nada suaranya tak menunjukan bahwa itu sebuah pertanyaan melainkan sebuah tuduhan, Liana tertegun di tempatnya.

"Kenapa kau lakukan semua itu?" kini Liana sedikit melebarkan bola matanya, "apa aku kurang bersikap baik selama ini, atau....kau melakukan semua ini untuk balas dendam terhadapku atas sikapku padamu dulu?" seru Nicky, Liana makin terperangah, ia semakin tidak mengerti arah pembicaraan Nicky.

"Katakan Liana, semua itu....hanya sandiwaramu? Traumamu....kemesraanmu," desis Nicky, "kenapa kau diam?" teriaknya membuat tubuh Liana melonjak.


"Kau membalas ciuman Ivana dengan tidur bersama Rizal?" seru Nicky, Liana menggeleng pelan, "apa karena iri juga, lalu kau melukai Nino?" sekali lagi Liana menggeleng, "kau tahu kalau Nino itu anakku juga, tapi kenapa kau bisa lakukan itu?" lanjut Nicky, lidah Liana berubah beku, ia membuka mulutnya tetapi tak mampu mengucap apapun juga. Rasanya ia tak percaya yang sekarang sedang berbicara padanya itu adalah Nicky, atau....yang sekarang berdiri di hadapannya adalah Nicky yang pertama kali ia kenal. Yang memiliki lidah tajam yang mampu menghancurkan hatinya? Dan kemana Nicky yang dua tahun terakhir di kenalnya? Yang cukup lembut dan menjaga bicaranya?

"Katakan padaku Liana, sudah lamakah kau berkhianat dengan Rizal di belakangku?" tuduhnya, Liana makin tercengang, "atau....selama ini memang selalu begitu?" Nicky diam untuk menunggu reaksinya, tetapi Liana hanya terpaku seperti patung, "atau bahkan....semua hanya pura-pura, termasuk tentang Rey. Dia....dia tidak memperkosamu tapi kau tidur dengannya?" lantangnya. Telinga Liana bagai di sambar petir, ia sungguh tak mempercayai dengan apa yang di dengarnya itu.

"Kau juga berpura-pura trauma untuk menipuku?"

"Nicky!" desis Liana hampir tak terdengar, "kau selalu baik-baik saja Liana saat Rizal bersamamu, tapi kau seolah ketakutan saat aku mendekat, heah....kau berhasil membuatku merasa bersalah padamu. Sandiwaramu hebat sekali!" Liana menggeleng untuk kesekian kalinya, karena hanya itu yang bisa ia lakukan, ingin berucap tetapi lidahnya kelu sekali. "jadi....apa sebenarnya niatmu Liana, kenapa kau diam, jawab aku?"

Bagaimana ia bisa menjawab jika di cecar dengan semua hal menyakitkan seperti itu? Tapi sorot mata Nicky menuntut sebuah kata darinya. Maka iapun sekuat tenaga mencoba mengatur nafas untuk bisa berucap di antara derai airmatanya, "Nicky, kau tahu....semua....semua itu...tidak benar!" katanya terbata,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun