Mohon tunggu...
VauG
VauG Mohon Tunggu... penulis

" ...Menulis merupakan salah satu kesempatan berbagi hal baik (berupa inspirasi, pengalaman, dan pengetahuan) kepada banyak orang dalam jangkauan ruang lintas waktu yang jauh ke depan. Salam Olah Kata & Pikiran...Terus mem-Baca, me- Nelaah & me-Nulis..."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Qing Ming Jie (Chin Min) Bangka - Festival Sembahyang Kubur

26 Maret 2016   21:50 Diperbarui: 4 April 2017   17:07 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chin Min di Bangka, dilakukan dengan membersihkan kuburan secara bergotong royong oleh anggota keluarga maupun dengan mengupah orang lain. Perayaan Chin Min berpusat di Ngi Chiung atau  Kompleks Perkuburan Umum  Sentosa yang terletak di Jalan Bukit Abadi di sisi timur jalan Soekarno- Hatta, Pangkalpinang. Lokasi perkuburan ini tidak terlalu jauh dari Bandara Udara Depati Amir. Perkuburan yang dikelola oleh Yayasan Sentosa Pangkalpinang populer dengan dengan istilah “Jit Kiw Sam Eng (1935 - bahasa khek Bangka)“ , mengacu pada waktu berdiri tahun 1935 pada masa pemerintahan Residen Mann, CJ.  Posisi lokasi perkuburan ini terletak cukup tinggi di Pangkalpinang,  sebagai lambang penghormatan dan penghargaan kepada para leluhur.

Menurut catatan tugu pendiri perkuburan , kompleks ini didirikan oleh  Yap Fo Sun,  Chin A Heuw, Yap Ten Thiam dan Lim Sui Cian. Dengan luas area 19,5 Ha dan sedikitnya terdapat 11.000 makam. Pada awalnya, tanah perkuburan ini merupakan sumbangan dari keluarga Boen. Kubur tertua adalah milik keluarga Boen Piet Liem yang dipugar pada tahun ke-4 setelah pemerintah Sun Yat Sen sekitar tahun 1915.

Perkuburan ini selain untuk agama Kong Hu Cu, diperuntukkan juga bagi umat agama Buddha, Katholik, Kristen, dan bahkan Islam. Terdapat 2 kubur yang beragama Islam yaitu Kubur Ny. Tjurianty Binti Kusumawidjaya dan Gunawan Bin Tanda.

Kubur tionghoa Bangka dibangun dalam bentuk dan arsitektur yang unik dan tulisan aksara tiongkok yang indah.  Ukuran, bentuk dan bahan material dapat menunjukkan status sosial ekonomi orang yang telah dimakamkan.

Setiap 3-4 minggu, secara rutin ada petugas yang membersihkan semak belukar. Kegiatan operasional diperoleh dari iuran para anggota yayasan.Terdapat fasilitas rumah duka yang juga telah dilengkapi dengan pemimpin prosesi pemakaman seperti Shin Sei & Cai-Ma, Bhikkhu & Pandita, Pastur dan Pendeta.

Chin Min Bangka - mtribunnews.com images

Festival Qing Ming telah masuk dalam agenda pariwisata tahunan oleh Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga kota Pangkalpinang. Tahun 2015, acara dimulai dari jam 3 pagi dengan puncak perayaan dimeriahkan bunyi gendang dan dentuman kembang api. Sejumlah agenda perlombaan ikut memeriahkan festival seperti lomba fotografi, pameran pernak-pernik, pesta lampion, piramida buah dan kue, lomba barongsai, festival seribu lilin dan pertunjukan kesenian tanjidor dari Jebus.

Tahun 2016, akan diadakan pertemuan antara warga tionghoa yang tinggal di Bangka dengan perantauan pada tanggal 3 April di Gedung Setia Bhakti. Bertujuan untuk saling mempererat keakraban dan silahturahmi. Pertemuan ini diselenggarakan oleh Yayasan Sentosa.

Secara umum, festival Chin Min juga membawa pengaruh positif secara ekonomi di Bangka. Tingkat hunian hotel dan jasa transportasi penerbangan akan meningkat. Pada saat festival, biasanya diisi pula dengan jalan-jalan dan wisata kuliner. Berbagai perlengkapan dan peralatan persembahan akan laris manis terjual. Untuk pen-ziarah yang menggunakan transportasi pesawat terbang, jauh hari sudah wajib membeli tiket. Hal ini mengantisipasi penuhnya layanan penerbangan dan harga yang cenderung tinggi pada saat festival.

Selamat menjalankan perayaan Chin Min. Semoga senantiasa memperoleh berkah atas bakti dan perbuatan baik yang telah dilakukan…(Vau-G/ www.bapang007.blogspot.com )

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun