Mohon tunggu...
VauG
VauG Mohon Tunggu... penulis

" ...Menulis merupakan salah satu kesempatan berbagi hal baik (berupa inspirasi, pengalaman, dan pengetahuan) kepada banyak orang dalam jangkauan ruang lintas waktu yang jauh ke depan. Salam Olah Kata & Pikiran...Terus mem-Baca, me- Nelaah & me-Nulis..."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Qing Ming Jie (Chin Min) Bangka - Festival Sembahyang Kubur

26 Maret 2016   21:50 Diperbarui: 4 April 2017   17:07 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada festival Qing Ming, hujan mengguyur deras,

pejalan kaki hilir mudik dalam kesedihan.

Mereka  bertanya, dimana letak kedai minuman keras?

anak gembala menunjuk ke arah dusun Xinghua.

 

*Xinghua Cun – Dusun Bunga Aprikot, biasa dipakai untuk mengungkapkan keindahan dusun pedesaan.

Qing Jia Lu juga mengambarkan  peristiwa Qing Ming pada masa Dinasti Qing dimana daun willow (dedalu) dijual di jalan, keluarga menaruh di pagar dan para petani memajang daun willow dengan harapan hasil panen yang lebih baik.

 

Perayaan Qing Ming Bangka

Perayaan Qing Ming dikenal dengan Chin Min di Bangka sebagai hari sembahyang kubur (makam) . Penghormatan terhadap leluhur adalah sebuah kewajiban sehingga pada hari Chin Min, orang-orang yang merantau akan pulang ke Bangka. Baik dari luar pulau Bangka, maupun dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, dan Tiongkok Daratan. Bahkan jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan pada saat Ko Ngian ( perayaan tahun baru Imlek). Selain itu, terdapat makna yang berarti dalam perayaan Chin Min bagi orang Tionghoa Bangka yaitu mengingatkan orang untuk mengetahui darimana ia berasal dan kesempatan melihat langsung kondisi ekonomi dan sosial keluarga sehingga dapat memberi bantuan.

Peta Lokasi Ngi Chiung - wikimapia.org images

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun