Mohon tunggu...
VauG
VauG Mohon Tunggu... penulis

" ...Menulis merupakan salah satu kesempatan berbagi hal baik (berupa inspirasi, pengalaman, dan pengetahuan) kepada banyak orang dalam jangkauan ruang lintas waktu yang jauh ke depan. Salam Olah Kata & Pikiran...Terus mem-Baca, me- Nelaah & me-Nulis..."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Qing Ming Jie (Chin Min) Bangka - Festival Sembahyang Kubur

26 Maret 2016   21:50 Diperbarui: 4 April 2017   17:07 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zhong Er dan Jie Zi Tui - europe.chinadaily.com.cn images

Pada zaman peperangan Chun Qiu, di era Dinasti Jin sekitar tahun 672 SM, Kaisar Negeri Jin,  Xuang Gong memiliki seorang selir yang cantik bernama Li Ji. Selir Li Ji berkeinginan agar puteranya Xi Qi yang menjadi putra mahkota dan pewaris tunggal tahta kerajaaan.

Oleh karena hal itu, ia meminta pembantunya untuk membunuh putra mahkota Shen Sheng. Setelah kematian sang putra mahkota, adik-adiknya segera melarikan diri agar selamat.

Zhong Er, putra kedua segera berangkat dengan membawa 5 orang pembantu terdekat. Salah satunya bernama Jie Zi Tui. Pada suatu ketika terjadi bencana kekeringan yang hebat, Jie Zi Tui rela berkorban dengan memotong daging pahanya untuk dimasak dan diberikan kepada Zhong Er.

Setelah Zhong Er mengetahui hal ini, ia sangat terharu dan berjanji jika berkuasa, akan mengangkat Jie Zi Tui  sebagai salah satu pejabat utama.

Setelah 19 tahun di perantauan, akhirnya Zhong Er dapat kembali ke Negeri Jin dan berkuasa lewat bantuan Negeri Qin. Bergelar Kaisar Jin Wen Gong.

Setelah berkuasa, Zhong Er menata kembali negara dan memberi penghargaan  bagi pembantu-pembantu setia. Namun ternyata Jie Zi Tui terlupakan.

Teman seperjuangan Jie Zi Tui berusaha mengingatkan Kaisar dengan menuliskan sehelai surat yang berisi:

 

“Naga ingin naik ke langit, 5 ular turut membantu.

Naga telah menembus awan, 4 ular menduduki tempat yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun