Untuk memperingati hal ini, Zhong Er memerintahkan rakyat seluruh negeri untuk berkabung dengan cara tidak menyalakan api selama 1 hari dan nama gunung tempat terakhir Jie Zi Tui ditemukan diubah menjadi “Jie Shan”. Inilah awal mula dari Festival Makanan Dingin. Selama 1 hari, seluruh rakyat hanya dapat membuat makanan yang dingin.
Festival ini muncul setelah festival Qing Ming yang telah lama diadakan. Pada pemerintahan Dinasti Tang, Kaisar Tang Taizong menjadikan perayaan Qing Ming sebagai hari nasional yang disatukan dengan perayaan Makanan Dingin. Dikarenakan waktu perayaan yang hampir bersamaan, dimana Han Shi Jie dirayakan satu hari sebelum festival Qing Ming. Di Indonesia, festival makanan dingin ini sudah tidak dirayakan lagi.
Permainan Tradisional Festival Qing Ming
Pada waktu Qing Ming sangat cocok untuk memainkan permainan dan berolahraga. Pergantian dari musim dingin ke semi, bermanfaat untuk menyegarkan tubuh kembali. Beberapa permainan yang biasa dimainkan seperti:
Layang-layang

Cuaca yang cerah, sejuk dan angin yang cenderung berhembus, sangat cocok memainkan layangan. Anak-anak yang memainkan layangan diyakini dapat melepaskan roh-roh penganggu sehingga dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Lambat laun kegiatan ini dilakukan juga oleh orang dewasa untuk bersenang-senang. Terdapat lomba layangan dari segi keindahan. Malam haripun tetap dilanjutkan dengan digantungi lampion kecil. Sehingga ketika naik ke udara, menjadi gemerlap kelap-kelip cahaya yang mengagumkan.
Ayunan – Qiu Qian