Musim semi yang menandai berakhirnya musim dingin, selain aktivitas bercocok tanam yang muncul, satu kegiatan menarik yaitu pergi ke pasar. Zaman dahulu, di pasar menjadi aktivitas utama untuk bertukar barang, menjual hasil karya, dan membeli barang kebutuhan.
Makam orang Tionghoa, kebanyakan dibuat menurut perhitungan fengshui. Fengshui (風水) berarti Angin ( Feng -風 ) dan Air (Shui -水). Untuk menetapkan tempat dan letaknya makam memerlukan bantuan seorang ahli fengshui. Sering kali, tempat pemakaman dipilih di suatu bukit yang terletak cukup jauh. Hal inilah yang mengakibatkan pada zaman dahulu di Tiongkok , tempat pemakaman banyak tersebar dimana-mana.
Namun saat ini, tempat pemakaman umum telah ditentukan. Sehingga menjadi cukup sulit untuk menentukan arah dan tempat yang ditentukan oleh ahli fengshui. Orang hanya dapat memilih arah sesuai dengan desain pemakaman umum yang telah ada. Memperbaiki atau membongkar makam untuk diperbesar dan diperindah pun memerlukan bantuan petunjuk dari ahli fengshui. Perhitungan yang dilakukan berkaitan dengan harmonisasi dan kesejahteraan anggota keluarga yang telah ditinggalkan.
Membersihkan makam para leluhur juga mencegah rusaknya makam karena akar-akar tanaman liar dan hewan-hewan yang dapat bersarang. Makam leluhur yang terjaga, mengkondisikan fengshui yang baik.
Kisah-kisah berkaitan Festival Qing Ming
Kertas kuning di atas Nisan Makam
Makam yang telah dikunjungi diletakkan kertas kuning di atas batu nisan ( Bong Pai). Menurut cerita, kebiasaan ini dimulai oleh Kaisar Zhu Yuan Zhang dari Dinasti Ming (1368-1644 M). Kaisar berasal dari keluarga yang sangat miskin. Sehingga untuk mendidik dan membesarkan Zhu Yuan Zhang, orang tuanya menitipkan ke Kuil. Setelah dewasa, Zhu Yuan Zhang bergabung dengan kelompok pemberontakan terhadap dinasti yang tengah berkuasa yakni Dinasti Yuan (Mongol). Akhirnya ia berhasil menjadi Kaisar. Ia berkeinginan untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Namun ternyata kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Tidak diketahui lagi dimana letak makam orang tua Sang Kaisar.
Kaisar mengeluarkan perintah agar rakyat mengunjungi dan membersihkan makam leluhurnya. Setelah dibersihkan menaruh kertas kuning di atas batu nisan sebagai tanda telah dikunjungi. Makam yang tidak dibersihkan dan tidak ada kertas kuning itulah yang menjadi makam keluarga Sang Kaisar. Menaruh kertas kuning di atas nisan setelah dikunjungi, menjadi tradisi di masa mendatang.
Han Shi Jie – Festival Makanan Dingin