Aku terjerat pada pesona semu
Terlena cinta yang membius kalbu
Hingga lupa langkah untuk pulang
Karena hati sedang dimabuk kepayang
Aku tersesat di jalan yang fana
Semakin menjauh dari perintah Ilahi
Mengejar bayang yang tiada nyata
Nasihat pun sudah tak didengar lagi
Lantunan ayat suci pun mulai dilupakan
Diri semakin menjauh dari kebenaran
Doa pun berganti dengan lamunan
Tentang kerinduan pada sang pujaan
Begitu kuat candu asmara ini
Membutakan akal dan hati nurani
Aku terhanyut dan semakin terikat
Cinta berlebihan membuat diri tersesat
Namun di balik gelap yang menyesakkan
Ada kilauan cahaya dalam keheningan
Seolah menuntun kesadaran tuk kembali
Mendekat dan berserah diri pada Ilahi
Maka kucoba melupakan semua
Dan meminta ampun kepada-Nya
Sebab hati mudah rapuh dan terbuai
Jika tidak dipagari keimanan yang hakiki
#Puisi solo ke-201
#Tulisan ke-138 di tahun 2015
Cibadak, 19 September 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI