Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Beragam Keinginan, khususnya tentang Keinginan Selamat. Semoga bermanfaat.
Partikel Energi Tuhan Yang Membumi
Isyarat alam semesta menggambarkan betapa syahdunya suasana romansa dan menjadi saksi atas kehadiran sang kekasih ditepi Sungai Mahakam
Doa-doa yang kulantunkan atas namamu selalu tak pernah sepi Agar engkau tahu, cinta yang kupersembahkan tulus dari hati
Embun tak kunjung lenyap di gunung dan bukit hijau Meneteskan bulir bening ke dalam rahim mama bumi
mau kah kita mengenal allah, rahasia nya yang indah dalam karya terbesarnya yaitu kehidupan agar kita semakin mengerti arti dari kehidupan yang baik
Sehatkan batin ini wahai Tuhanku. Mataku, telingaku, lisanku. Langkah kaki bersatu. Kuatkan pijakanku
Nafas kita yang ada sekarang ini dari orang tua kita, sejahat apapun orang tua kita merupakan ayah dan ibu kita jangan kita melupakan mereka
Wahai hati kupanggil dirimu agar kembali pada cahaya Ilahi
Rasa yang manis untuk di milikiKisah singkat yang tak pernah di hakimiDatang dan pergi tanpa permisiMenaruh rasa yang terkadang mencekik hati
Pencarian kebenaran seperti langit tak bertepi Misteri Sang Ilahi tak terjangkau akal sehat
renungan dan merenung dalam hati kenapa kita bisa lebih mengutamakan pemikiran sendiri dari pada yang di berikan oleh ilahi.
Melancholy Blues, karya Freddie Mercury. Meski sejumput puisi, semangat melankolis dlm lagu itu membawa kita ke pergulatan eksistensial anak manusia.
Ilahi memberikan kita nafas dan kehidupan dari lahir hingga dewasa agar kita mengerti kehidupan agar kedepan kita menjadi orang tua yang lebih baik
dalam zaman yang ada sekarang ini mari kesampingkan hal sehari hari namun perhatikan segala tanda yang di berikan sang ilahi dalam kehidupan.
Ber-teopoetika dalam puisi sebagai wujud perjalanan mistik dengan ilahi yang dimana dalam bait demi bait dalam puisi mengisyaratkan tentang ilahi.
Keinginan berdamai dengan kenyataan… eh, itu juga rahmat.
Panas sang surya kian menyengat Menusuk ke pori-pori bumi Tubuh rasa terbakar