Ini bukan sekadar tentang sampah yang tak kunjung diangkut.
“Indonesia Gelap” bukanlah deretan kalimat tanpa makna. Indonesia gelap adalah manifestasi kemuakan warga atas segala tindak - tanduk pemerintah yang
Demo besar itu lebih dari sekadar kemarahan. Ini tentang hilangnya pegangan hidup—anomi, kata Durkheim.
Alih-alih melakukan somasi terhadapnya, saat ini kita justru membutuhkan lebih banyak satiris politik seperti Valentinus Resa.
Aksi "Indonesia Gelap" yang dimulai pada awal 2025 mencuri perhatian publik setelah mahasiswa di seluruh Indonesia turun ke jalan menentang perubahan
Bagi sebagian warga Indonesia, keinginan menetap di luar negeri, entah untuk bekerja atau melanjutkan studi, adalah bentuk dari pengungkapan rasa sedi
Prabowo yang sekarang bukanlah seperti yang dulu lantang di podium.
Menjelang Indonesia 2045, dua narasi besar mewarnai diskursus publik: satu mengangkat harapan dan potensi—Indonesia Emas, dan yang lain menyoroti kekh
tidal cuma ruh tni sana yang perlu kita sorti ruu polri juga di nilai menuai banyak kontroversi
Ketika kebijakan tak berpihak, ketika suara rakyat diabaikan, anak muda tak tinggal diam “Indonesia Gelap” bukan sekadar slogan—ia adalah jeritan hati
Krisis memang menyakitkan, tapi juga sering kali menjadi titik balik menuju sesuatu yang lebih baik. Tarif 32% dari Amerika
Indonesia Gelap
Dini hari di Pasar Inpres, Palu Barat, suara gerobak kayu berderak-derak mengantar sayuran segar ke kios-kios. Di antara tumpukan cabai dan bawang, Bu
Pemerintah Indonesia semakin kehilangan kepercayaan rakyat dengan kecacatan mereka. Apa yang dimaksud dan hubungannya dengan demokrasi?
ribuan mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan pemerintah tentang pemangkasan anggaran pendidikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, ungkapan "Indonesia Gelap" semakin sering terdengar di media sosial, hal ini disebabkan maraknya ketidakadilan sosial.
Dalam beberapa bulan terakhir, fenomena "kabur aja dulu" atau pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan semakin populer di kalangan masyarakat Indo
Di negeri di mana seragam jadi tuan, siapa yang masih berani bermimpi?" sebuah satire tentang demokrasi yang perlahan kehilangan nyawanya.
Tak boleh diam. Saat berteriak lantang. Walau mereka tuli
Indonesia, negeri kaya raya yang kini berada di ujung tanduk.