Program makan gratis menyehatkan perut, tapi tak menyembuhkan ketimpangan mutu pendidikan dan nasib guru honorer.
Meski 20% APBN dialokasikan untuk pendidikan, gaji guru honorer masih minim. Perlukah masyarakat ikut menanggung beban?
Pak Slamet meninggalkan panggung dengan hati penuh syukur dan bahagia
20 Tahun Mengabdi, 20 Tahun Menanti PerhatianSaya menonton berita di televisi nasional, sebuah cerita yang entah mengapa terasa begitu dekat. Cerita t
Jadi bagi Guru Se-Tanah Air, mari kita tetap bekerja dengan penuh profesionalisme tinggi tanpa harus ikut-ikutan pusing dan terlalu banyak menuntut.
Kenaikan tunjangan guru dan dosen jelas patut diapresiasi sebagai langkah maju. Namun, apresiasi itu harus dibarengi dengan kesadaran bahwa pekerjaan
Siang ini, saya dapat topik yang luar biasa tentang calon mertua ketus, apakah harus dilanjutin atau ditinggalin. Wah, ini pas sekali dengan pengalama
Sudah saatnya kita bertanya: "Apakah kita ingin lembaga yang membebani negara, atau lembaga yang memajukan bangsa?"
Balada seorang guru honor menghidupi sepeda motor, sebuah kisah pribadi.
Ia tak tercatat di seminar, tak diundang di forum. Tapi tiap pagi, ia mengajar dengan hati. Sore itu, ia mengantarku pulang.
Kisah guru honorer Garut yang merenovasi rumah warga miskin membuktikan keterbatasan tak menghalangi kepedulian.
Saya guru honorer di desa. Ongkos kerja saya melebihi gaji harian, tapi saya tetap mengajar.
Jamaludin (40) guru honorer di pelosok OKU Timur Sekolah filial itu berada di Dusun 5 RT 7, Desa Sukabumi, Cempaka Kab. OKU Timur. | TribunSumsel.comK
Sekolah gratis adalah langkah awal, tapi belum cukup menyembuhkan luka pendidikan di Indonesia timur.
if you learn from a teacher who still reads, it is like drinking fresh water from a fountain.
Guru honorer terus mengabdi, tapi pengakuan tak kunjung datang. Program PPPK hadir sebagai titik terang. Apakah ini jawaban dari semua penantian?
"Laporkan dugaan pelecehan, guru honorer dipecat.Kini, BEM Se-Kalimantan barat turun tangan, mendesak keadilan dan perlindungan bagi pelapor."
Perumahan guru meski terkesan tua dan kurang perawatan tetap lebih "worth it" dibanding kredit rumah komersil yang makin hari makin sempit dan mahal.
Ada satu ruangan di rumah yang sebelumnya tak banyak terpakai. Sesekali jadi tempat kerja daring suami, dan perlahan saya ubah menjadi ruang les kecil
Tak banyak yang tahu pasti nasib seorang guru disamping kegiatan proses belajar mengajar.