Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Tempat Berpulang Ragaku

19 Juni 2023   16:22 Diperbarui: 18 Juli 2023   12:18 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Sandy Novan Wijaya

Tempat Berpulang Ragaku

Adalah hatimu tempat berpulangku;

Tempat aku ingin berakhir dari semua kisah, dari semua perjalanan.

Tetap baik di sana;

Semisal senja yang setia pada mega;

Semisal pelangi yang melerai badai;


Semisal oase pada gurun gersang yang menjadi penyejuk.

Adalah hatimu;

Tempatku merdeka, melarikan diri dari segala penjajahan yang dilakukan dunia.

Tetap kuat di sana;

Semisal karang yang tetap tegar meski dianiaya ombak;

Semisal merpati yang hanya hidup untuk satu cinta;

Semisal cinta Ibu pada anak-anaknya yang tak lekang digerus masa.

Adalah hatimu;

Tempat yang ingin selalu kujaga.

Menua hingga pada akhirnya hanya namaku yang benar-benar tercatat paling akhir di sana.

Kamu jangan marah, ketika aku bercerita perihal dara lain kepadamu. Kita tahu bagaimana beratnya bersabar. Kita tahu bahwa tabah didapatkan ketika hati kita benar-benar diuji kesempitan.

Kamu jangan marah, bila aku bercerita tentang dara lain kepadamu. Kamu tahu bahwa dirimu itu tiada tara. Permaisuri di kerajaan hatiku.

Tempatmu adalah ketenangan, senyawa iman manusia yang meyakini bahwa matahari akan terbit setiap pagi, dari timur.

Maka tidaklah layak bagimu untuk jatuh dan bergumul pada kubangan prasangka dan ragu-ragu. Kamu akan menjadi orang yang murtad jika demikian, menuduhkan sesuatu kepada hati yang tak ada padanya perkara yang kamu tuduhkan.

Tempatmu adalah singgasana, jadi tenanglah.

Mari kita berdamai, saling pulang dengan hati yang lega. Marilah percaya degup satu sama lain. Jika esok aku berpaling darimu, aku sudah siapkan belati di sakuku. Silakan bunuh aku, tak'kan ada perlawanan untukmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun