"Ray," kata Makmur tiba-tiba, "kau tahu kenapa aku betah di sini?"
Makmur menepuk pundakku. "Ray, hidup ini seperti perahu di lautan. Kadang kita harus menunggu angin yang tepat untuk berlayar. Mungkin sekarang anginn
tidak seperti biasanya nenek meminta disuapin setiap sarapan pagi ke saya
"Kamu pulang ke mana?" Pertanyaan yang sering muncul menjelang liburan. Bagi mahasiswa yang merantau, ini adalah pertanyaan yang bisa dijawab de
Beberapa minggu terakhir di kantor, suasananya seperti kapal yang dihantam badai. Bukan badai betulan, tentu saja---tapi perdebatan panjang yang berpu
Jangan berduka, sebab yang hilang darimu tak benar-benar pergi. Ia hanya berganti rupa, mencari jalan lain untuk kembali.
kadang aku ingin bertanya,bagaimana kau bisa mengertibahwa sore ini aku ingin teh hangatbahwa lelahku bukan sekadar kantuk
Dalam sakitnya yang parah sang gadis kecil berpamitan pada ayah ibunya
Memandang ke TimurMelintasi samudera PasifikMenyambut fajar yang akan merekahPenuh harap di jalan peziarahanAsyik menikmati rotasi yang kian bergantiS
Akan tiba saat kerinduan terhapus dengan pertemuan
Semoga kita pulang membawa bekal terbaik. Selagi ada kesempatan, kenapa harus terabaikan.
Kini, aku pulang Pada sebuah bentuk yang kusebut rumah Pada sebuah rumus yang kusebut keluarga Dengan hasil sama dengan tanpa bilangan
Di desa kecil, rumah di tepi pariDizz bangun pagi, sarungnya bernyanyiSarah sibuk masak sambil bergurauAisyah berlari, mengejar burung hijauBencana da
Langkah pulang menyisakan cerita, antara tawa teman dan angin sore. Rumah menanti dengan kehangatan, membawa kedamaian setelah seharian.
Cerpen ini menceritakan betapa rindunya saya kepada kampung halaman saya
Di tengah perkembangan zaman dan teknologi, sejumlah sisi sektor usaha mengalami perubahan. Usaha potong rambut misalnya. Kini, anak muda lebih mengen
Pulang menjadi rindu terberat bila kita saling cinta, tumbuh dalam rindu, hidup dalam pelukan, kasih menjadi amin dalam doa tuk pulang
Ketika ada kesempatan pulangAku mau sejenak dudukDalam tubuhmu yang lengangMerelakan segala beban tertumpukLuruh kala kau kecup sayangAku tak perlu te