Mohon tunggu...
rizqi akbar
rizqi akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku belum siap

15 Oktober 2025   11:20 Diperbarui: 15 Oktober 2025   11:12 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dimas terdiam, lalu tersenyum. “Kalau itu bikin lo tenang, jalanin aja. Hidup bukan lomba, Ka. Lo

punya waktu lo sendiri.”

Beberapa minggu kemudian, Raka mulai bantu di bengkel Om Dedi.

Tangannya kotor, bajunya bau oli, tapi anehnya — hatinya tenang.

“Ka, bautnya miring tuh. Coba benerin,” kata Om Dedi.

Raka memperbaiki dengan hati-hati.

“Gini, Om?”

“Ya, itu baru bener. Tangan lo terampil. Sayang kalau gak dimanfaatin.”

Kata-kata sederhana itu menancap dalam. Akhirnya, ada yang percaya padanya tanpa syarat.

Malamnya, ia pulang dengan wajah kotor tapi hati lega. Untuk pertama kali, masa depan gak

terasa menakutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun